Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Perkebunan Nusantara VII, PT PP (persero), dan PT Patra Jasa melangsungkan kerja sama pemanfaatan lahan PTPN VII untuk pembangunan dan pengoperasian kawasan wisata Teluk Nipah. Tujuan dari adanya kerja sama ini untuk mengoptimalkan aset yang dimiliki oleh PTPN VII.
Kawasan Teluk Nipah sendiri terletak di Desa Bulok, Lampung selatan, Provinsi Lampung. Tepatnya, 35 kilometer dari pelabuhan Bakauheni. Kepemilikan atas lahan milik PTPN VII ini berdasarkan sertifikat Nomor 39 dengan memiliki luas 820,47 Ha. Sampai dengan saat ini area milik PTPN VII tersebut digunakan untuk tanaman karet dan tambang batu basalt seluas 30 Ha.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Keuangan PT PP Agus Purbianto mengatakan, dari sinergi tersebut bertujuan untuk mewujudkan pembangunan dan pengelolaan kawasan wisata tersebut, ketiga BUMN ini memiliki peran masing-masing. PTPN VII sebagai pemilik lahan, PT PP sebagai pengembang sekaligus kontraktor, dan PT Patra Jasa selaku operator dan pengelola kawasan wisata Teluk Nipah.?
"Ini permulaan. Jadi kita kerja sama dengan PTPN VII dan Patra Jasa untuk proyek di Teluk Nipah. Ini masih dalam tahap permulaan. Jadi ini adalah kalau kita ibarat itu masing-masing diketemukan oleh Kementerian BUMN untuk sinergi. Setelah nota kesepahaman ini, semua akan bergerak cepat. Jadi masing-masing pihak akan berkolaborasi untuk menyusun FS (feasibility study). Dari FS itu nanti alternatif dan kemungkinan pengembang-pengembang seperti apa yang akan kita kembangkan di sini," jelas Agus kemarin di Jakarta, (13/11/2017).?
PT PP dalam proyek pengembangan wisata ini ditunjuk sebagai pengembang sekaligus kontraktor. Terkait dengan dana yang yang harus dikeluarkan PT PP, Agus mengatakan masih belum bisa memastikan karena semuanya masih dalam kajian. "Tergantung hasil kajian. Tentunya kita akan berkomitmen sukseskan program pengembangan kawasan di Nipah ini," lanjut Agus.
Sejalan dengan peluang pengembangan kawasan pariwasata, sudah terdapat akses berupa jalan provinsi, Pelabuhan Bakauheni, dan penyelesaian jalan tol pada 2018. Untuk Pantai sendiri, memiliki ciri khas pasir yang menjorok kelaut dan perpaduan kawasan pantai bukit menghasilkan suasana berbeda di berbagai lokasi wisata.?
"Karena ini wisata, ya banyaknya resort serta nanti akses dari tol Lampung ke situ. Otomatis supaya menggerakkan wisatawan atau traffic nantinya otomatis kita akan bangun infrastruktur yang mengarah ke objek tersebut," ujar Agus.
Dari Pembangunan dan Pengoperasian kawasan wisata Teluk Nipah ini mampu menumbuhkan sinergi antar BUMN dalam wisata sehingga apa yang diharapkan dapat terwujud saling memberikan benefit yang positif bagi semua pihak. Dukungan dari pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan menjadikan kawasan Wisata Teluk Nipah masuk dalam usulan bersama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait:
Advertisement