Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wika Pracetak Gedung Kantongi Kontrak Baru Rp137,6 Miliar

Wika Pracetak Gedung Kantongi Kontrak Baru Rp137,6 Miliar Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung)?pada kuartal tiga 2017 memperoleh?pendapatan?(Non KSO) Rp2,40 triliun dan kontrak baru WIKA Gedung mencapai Rp5,89 triliun, sehingga total kontrak perseroan (order book) saat ini menjadi Rp11,47 triliun, yang terdiri atas kontrak baru senilai Rp5,89 triliun dan kontrak bawaan (carry over) tahun lalu sebesar Rp5,58 triliun.

Sekretaris Perusahaan Wika Gedung Agoes Waluyo mengatakan bahwa beberapa? proyek kontrak baru yang telah didapat di tahun 2017 ini? dari Hotel & Resort Pullman Mandalika Lombok, Apartemen Grand Ostello Jatinangor, Transmart Sidoarjo, Trans Studio Cibubur, Jakarta International Equestrian Park Pulomas Jakarta Timur, Gedung Mabes Polri Sisi Barat, Gedung Telkom Manyar.

?Selain itu juga ada Apartemen Tamansari Iswara di Bekasi, Stasiun LRT Jakarta Koridor 1 Jakarta, Apartemen B Residence, Relokasi Rumah Dinas TNI AU ? Halim, Transmart Jember dan ?Pembangunan Rumah Susun Sewa Banten, Jabar & DKI Jakarta,? katanya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (17/11/3017).

Dalam kesempatan ini Agoes juga menyampaikan update, terkait perusahaan patungan (joint venture), yang didirikan oleh WIKA Gedung dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton), untuk beton pracetak gedung sekaligus aplikasinya yakni PT WIKA Pracetak Gedung.

WIKA Pracetak Gedung hingga Akhir Oktober 2017 telah memperoleh kontrak baru senilai Rp137,6 miliar. Realisasi pencapaian kontrak baru tersebut diperoleh diantaranya melalui proyek EPC Terminal LPG Refrigerated Tanjung Sekong, Rusun Rawabebek Jakarta, Metro Galaxy Park Bekasi, Podomoro Golf View Depok, Rumah Susun? Sewa Banten, Jabar dan DKI Jakarta, Tamansari Urbano Bekasi ?dan Tamansari Mahogany Kawarang.

?WPG yang berdiri tanggal 17 Januari 2017 ini telah memproduksi beberapa varian produk pracetak seperti balok pracetak, kolom pracetak, hollow core slab (HCS) dan fasade pracetak. Di WPG ini WIKA Gedung memiliki 51 % saham dan sisanya dimiliki oleh PT WIKA Beton Tbk,? ucapnya.

WIKA Gedung Kembangkan Teknologi Modular

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung) pun menyatakan bahwa perseroan telah membangun industri modular yang menjadi trend teknologi konstruksi dunia saat ini dan masa depan.

Menurut Direktur Human Capital dan Pengembangan Investasi Nur Al Fata, mengacu pada? tagline perseroan ?Space for Life?, WIKA Gedung selalu mengedepankan metoda dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan customer yaitu; lebih cepat, lebih bermutu dan efisien melalui metoda konstruksi secara industri (off site).

?Untuk menjawab kebutuhan tersebut, WIKA Gedung mengembangkan Off site System berupa Modular dan Precast System,? tambah Nur Al Fata.

WIKA Gedung mengembangkan modular bathroom yang telah diaplikasikan di beberapa proyek-proyek internal dan eskternal seperti proyek Relokasi Rumah Dinas Angkatan Udara Halim sebanyak 716 unit dan proyek Tamansari Urbano Bekasi. Di proyek ini akan dipasang sebanyak 1.200 unit modular bathroom ?serta menggunakan fasade pracetak dengan volume 22.000m2 yang di-supply dari PT WIKA Pracetak Gedung (WPG) - anak perusahaan WIKA Gedung.

Modular ini merupakan salah satu strategi backward perusahaan, yaitu industrialisasi prefab untuk memperkuart suplly chain perusahaan sebagai perusahaan konstruksi bangunan gedung. ?Dengan industri ini WIKA Gedung dapat berkontribusi penuh mendukung program pemerintah 1 juta rumah murah selain untuk pemenuhan kebutuhan internal perusahaan,? jelas Direktur Utama WIKA Gedung Nariman Prasetyo

Modular adalah bangunan yang terdiri dari komponen buatan/rakitan pabrik (off site)? menjadi panel modular. Teknologi modular ini memiliki? keunggulan dalam hal efisiensi waktu pekerjaan, ramah lingkungan dan berkualitas. Modular juga memiliki sistem aplikasi yang mudah, cepat dan menjadi salah satu solusi untuk mengakomodir kebutuhan penduduk dunia akan hunian dengan mengutamakan prinsip bangunan ramah lingkungan.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: