Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan bakal terus menggenjot lagi industri pasar modal, yang memliki lebih besar sumber pendanaan jangka panjang ketimbang industri perbankan.
"Semua indikator makro ekonomi kita sedang membaik dan suku bunga Bank Indonesia (BI 7-day Reverse Repo Rate) juga sudah turun menjadi 4,25 persen. Maka, sekarang di tahun ini kami lebih mendorong pasar modal," kata Wimboh di Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Menurutnya, OJK saat ini tengah mengintensifkan kampanye yang menyasar korporasi untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) untuk menggalang dana dari pasar modal. "Selain mendorong IPO, kami juga campaign ke korporasi untuk menerbitkan surat utang dan tidak hanya mengandalkan dana perbankan," paparnya.
Selain itu, OJK juga akan memudahkan dan mempersingkat proses pelaksanaan IPO maupun penerbitan surat utang. "Jadi, kami mendorong, mempermudah, dan mempercepat proses penerbitan surat utang dan IPO. Dan, bank pun tidak perlu mengeluarkan pinjaman jangka panjang," tegas Wimboh.
Hal tersebut tidak terlepas dari membaiknya sebagian besar indikator makro ekonomi Indonesia. "Inflasi kita dalam tren yang merendah karena saluran distribusi logistik kita sudah bagus," ucap Wimboh.
Selain itu, jelas dia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga berada dalam kondisi stabil dan suku bunga BI 7-day Repo Rate juga terus menurun hingga ke level 4,25%. "Industri perbankan kita juga dalam kondisi sehat. Dahulu margin dibatasi, kalau sekarang tidak ada lagi pembatasan margin," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: