Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Basuki Akan Terus Tingkatkan Kualitas Jalan Perbatasan di Papua

Menteri Basuki Akan Terus Tingkatkan Kualitas Jalan Perbatasan di Papua Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Merauke -

Pembangunan jalan perbatasan Indonesia - Papua Nugini terus dilanjutkan. Hingga akhir 2017, dari panjang 1.098 km jalan perbatasan dari Merauke hingga Jayapura, sudah tembus 891 km dan belum tembus 207 km. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan tahun 2019 seluruh jalan perbatasan ditargetkan akan tersambung. “Tahun 2018 akan dibuka jalan baru sepanjang 18 km di daerah yang terjal sekali sehingga pada akhir 2018 yang belum tembus 189 km,” kata Menteri Basuki dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (17/3/2018). 

Selama perjalanan, sebagian besar kondisinya relatif baik. Mobil dapat melaju dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. Kondisi jalan baik bahkan dapat ditemui ruas jalan beraspal cukup panjang, lengkap dengan garis median. Namun masih terdapat 58 km jalan dengan kondisi rusak ringan dan sedang, bahkan dijumpai beberapa spot jalan yang masih berlumpur  karena merupakan tanah lunak dan daerah rawa. Kondisi jalan perlu segera ditangani.

“Dari lima paket preservasi jalan Merauke-Boven Digul, 2 paket sudah tandatangan kontrak pada awal Februari 2018, namun belum bekerja optimal. Saya minta agar BBPJN XVIII memacu kontraktor bekerja lebih keras sehingga 3-4 bulan ruas jalan rusak bisa diperbaiki. Harus full speed,” tegas Menteri Basuki. Untuk mempercepat perbaikan, Menteri Basuki akan mengirimkan tim khusus dari Jakarta.

Keberadaan jalan perbatasan telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat perbatasan di Papua. Waktu tempuh yang semula dalam bilangan minggu, semakin singkat menjadi hitungan hari dan kini sudah bisa 8 jam. Apabila jalan sudah semakin baik kondisinya, maka bisa ditempuh 6 jam saja. 

Bupati Boven Digul Benediktus Tambonot yang ikut dalam perjalanan mengatakan secara bertahap kondisi jalan Merauke-Bouven Digul semakin baik. “Puji Tuhan kami juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang sudah membangun jalan Trans dan Perbatasan Papua ini. Walaupun ada yang masih berlubang, saya berterimakasih kepada Pak Menteri PUPR yang  sigap sehingga dalam 3-4 bulan ke depan akan segera diperbaiki,” jelasnya 

Manfaatnya pada kemudahan transportasi barang dan manusia, yang berdampak pada penurunan harga barang. Dulu saat jalan kondisinya masih rusak parah, harga sangat tinggi. Kini setelah bisa ditempuh dalam hitungan jam, harga sembako, bahan bangunan, pakaian, sayur mayur kini sudah relatif murah hingga pegunungan Bintang yang juga dilayani jalan ini. 

Preservasi jalan Merauke-Boven Digul menghadapi tantangan dengan kondisi daerah rawa dan tanah lunak. Oleh karena itu dilakukan peninggian badan jalan menggunakan tanah di sisi jalan. 

“(Peninggian badan jalan dari sisi jalan) ini lebih efektif dibandingkan dengan menimbun  dengan tanah dari luar Kabupaten. Perbaikan jalan juga tidak menggunakan batu split karena ketiadaan material di lokasi. Batu split harus didatangkan dari Palu dengan biaya angkut yang mahal. Karena itu digunakan bahan Matos berupa campuran tanah dan semen kemudian badan jalan dilakukan pengaspalan. 

Drainase jalan diperlukan untuk menjaga tinggi air tetap dibawah badan jalan, terutama saat musim hujan. Dengan demikian kondisi jalan bisa tetap terjaga. 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: