Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendikbud: Standar HOTS Perlu Ditingkatkan Lagi

Mendikbud: Standar HOTS Perlu Ditingkatkan Lagi Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Bakauheni, Lampung -

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pendidikan Indonesia masih butuh penguatan dalam menggunakan standar HOTS (high order thinking skill) sebagai salah satu standad internasional yang direkognisi oleh Indonesia.

Muhadjir, saat ditemui seusai upacara Hari Pendidikan Nasional di Jakarta, Rabu (2/5/2018), mengatakan bahwa standar HOTS tersebut melibatkan banyak elemen dalam pendidikan.

Mulai dari pembenahan konten, metodologi, pembelajaran, guru, kesiapan murid, hingga sarana dan prasana.

"Maka, evaluasi dari UNBK ini akan dilihat secara menyeluruh per wilayah karena Indonesia ini sangat besar. Peserta UNBK pada tahun ini sekitar 28 juta, jadi harus ada tindakan afirmasi dengan diberlakukannya soal berstandar HOTS tersebut," kata Muhadjir.

Menurut dia, soal berstandar HOTS yang diterapkan pada tahun ini kurang dari 10 persen atau sekitar enam sampai delapan soal saja agar siswa mengenal standar soal tersebut.

Rencananya pemerintah akan terus menaikkan standar HOTS tersebut secara bertahap, hingga bobotnya 25 persen dari keseluruhan soal.

Agar siswa dapat menjawab soal tersebut, Kemendikbud akan membenahi kemampuan guru dengan pelatihan serta membenahi konten pelajaran, terutama pada pelajaran Matematika praktis.

"Kalau bisa, kontennya betul-betul sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa. Untuk menerapkan standar ini, memang butuh waktu untuk mengadposinya," katanya.

Penggunaan standar HOTS ini untuk mendorong daya berpikir kritis siswa. Maka, di dalamnya ada soal yang membutuhkan pemikiran analitis siswa.

"Ada bobot soal yang siswa menjawab dengan argumen saja sudah mendapat nilai meski hasilnya keliru. Memang ini sengaja untuk mendorong budaya kritis siswa. Proses berpikir mereka dapat dilihat dari jawabannya," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: