PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan telah peningkatan kapasitas order dan transaksi dari semula 5 juta order dan 2,5 juta transaksi per hari menjadi 15 juta order dan 7,5 juta transaksi per hari.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengungkapkan bahwa kecepatan transaksi perdagangan saham BEI juga meningkat dari sebelumnya 4.000 order per detik, menjadi 12.500 order per detik.
Hal ini setelah BEI melakukan pemutakhiran sistem perdagangan efek Jakarta Automated Trading System Next Generation (JATS NextG).
Aktualisasi sistem perdagangan efek tersebut meliputi pemindahan pusat data perdagangan efek (data center) dari gedung perkantoran ke gedung khusus Data Center dengan spesifikasi tier 3. Penerapan JATS NextG ini menggunakan aplikasi sistem perdagangan X-stream INET yang telah diimplementasikan di beberapa bursa lainnya di dunia.
"Jadi, di sini tetap jadi front office. Tapi data center, support, dan back office kita pindahin ke gedung yang memang tier 3. Hari ini pertama kali perdagangan dengan engine baru itu," ucapnya di Jakarta, Senin (7/5/2018).
Guna memastikan pemutakhiran sistem JATS NextG tersebut berjalan baik, Tito menuturkan jika pihaknya telah melakukan 24 kali pengujian sistem secara menyeluruh bersama Anggota Bursa, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan perusahaan penyedia data perdagangan efek. Pemutakhiran sistem perdagangan tersebut merupakan salah satu langkah dalam mencapai visi BEI sebagai Bursa kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.
"Sudah 24 kali mock up, tapi harus 3 kali bersih. Itu kita cobanya bisanya Sabtu aja 'kan yah. Kita pernah 2 kali bersih 1 tidak, ulang lagi. Kemarin tiga kali bersih, jadi kita mulai hari ini," terangnya.
Menurutnya, pemindahan ini seharusnya dilakukan sejak Agustus tahun lalu. Namun, baru berhasil direalisasikan hari ini.
"Rencananya sebenarnya Agustus tahun kemarin, tapi coba lagi, coba lagi. Hari ini saya deg-deganlah. Hari ini Insyaa Allah-lah," ucapnya.
Sebagai informasi, sistem otomasi perdagangan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada mulanya diterapkan dengan sistem komputer JATS (Jakarta Automated Trading Systems) pada 22 Mei 1995. Dalam rangka menjawab tantangan untuk bangkit dari krisis global, pada awal 2009, BEI meluncurkan sistem perdagangan baru bernama JATS NextG yang memiliki kapasitas 1 juta order dan 500 ribu transaksi per hari dan mampu menangani multiproducts dalam single platform.
Kemudian, kapasitas sistem perdagangan JATS NextG terakhir dikembangkan dan disempurnakan kembali pada 2012 untuk mengakomodasi sebanyak 5 kali lipat jumlah order dan transaksi dibandingkan kapasitas sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: