Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian BUMN Dukung Jasa Marga Persiapkan Mudik Lebaran 2018

Kementerian BUMN Dukung Jasa Marga Persiapkan Mudik Lebaran 2018 Tol Bawen-Salatiga. | Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Semarang -

Kementerian BUMN mendukung PT Jasa Marga (Persero) Tbk mempersiapkan arus mudik dan balik Lebaran 2018, yang aman, nyaman, dan lancar demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

"Kementerian BUMN bersama Jasa Marga berupaya maksimal memastikan pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini bisa terlaksana dengan aman. Selain itu, pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2018 ini dapat menjadi wujud BUMN Hadir untuk Negeri, yang membuat konektivitas antarwilayah melalui jalan tol," kata Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang dalam siaran pers yang diterima di Semarang, Jumat (1/6/2018).

Segala upaya dan strategi yang dilakukan oleh Jasa Marga guna mempersiapkan pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2018 merupakan bentuk komitmen Jasa Marga dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi pemudik khususnya pengguna jalan tol.

Sebagai wujud peningkatan pelayanan, Jasa Marga telah mempersiapkan sarana dan prasarana tempat istirahat (rest area) di antaranya dengan menambah sejumlah fasilitas seperti toilet, tempat ibadah, dan stasiun pengisian bahan bakar minyak (BBM) bergerak.

Serta membuat sistem zoning atau manajemen lalu lintas di dalam "rest area", yaitu dengan membuat jalur khusus antara kendaraan yang ingin mengisi BBM, menuju toilet, atau tempat makan agar tidak terjadi antrean.

Salah satu "rest area" yang cukup krusial dan kerap dikunjungi oleh para pemudik setiap tahunnya adalah Km 207 Ruas Palimanan-Kanci (Palikanci). Pada titik ini, Jasa Marga menerapkan strategi dengan membuat sistem zoning di dalam rest area guna mengantisipasi penumpukan kendaraan.

Direktur Operasi II PT Jasa Marga Subakti Syukur yang ikut dalam rombongan wartawan meninjau jalan tol Jakarta-Surakarta, di Semarang, Jumat, mengatakan selain menerapkan sistem zoning, perusahaan juga mengoptimalisasi kapasitas parkir di "rest area" dengan tidak menambah area komersial di area parkir. Hal tersebut, kata dia, tentu digunakan untuk mengurangi kepadatan di dalam "rest area".

"Kami tidak lagi menyediakan area bisnis berupa tenda di areal parkir, tapi lahannya akan kami gunakan untuk parkir sehingga bisa menampung lebih banyak mobil," katanya.

Selain itu, untuk mengoptimalkan pantauan di dalam "rest area", Jasa Marga juga telah menyiapkan sistem monitoring yang mengatur lalu lintas, menghitung ketersediaan lahan parkir, dan sistem pengawasan dengan mengandalkan teknologi sensor seperti "CCTV vehicle counting" dan "CCTV surveillance" yang dapat membaca jumlah banyak dan jenis kendaraan yang masuk dan keluar "rest area".

Jasa Marga juga akan mengoptimalkan jalur-jalur fungsional yang akan digunakan sebagai jalur mudik Lebaran. Ini merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh Jasa Marga untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tahun ini tanpa menemui suatu kendala apapun.

Pada 2018, proyek jalan tol milik kelompok usaha Jasa Marga yang diberlakukan sebagai jalur fungsional terdapat sepanjang 185,34 km. Proyek-proyek tol yang dijadikan jalur fungsional terdiri atas Batang-Semarang (75 kilometer), Semarang Solo Ruas Salatiga-Kartasura (32,24 kilometer), Solo-Ngawi Ruas Sragen-Ngawi (51 kilometer), Ngawi-Kertosono Ruas Wilangan-Kertosono (37,51 kilometer), dan Pandaan-Malang Ruas Pandaan-Lemahbang (5 kilometer) serta Sumber Wuni-Singosari (7,10 kilometer). (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: