Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Triwulan II 2018, BI Prediksi Ekonomi Sulsel Tumbuh 7,4-7,8%

Triwulan II 2018, BI Prediksi Ekonomi Sulsel Tumbuh 7,4-7,8% Pelabuhan Balantang Malili, Kabupaten Luwu Timur (Lutim) | Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Laju pertumbuhan ekonomi Sulsel diprediksi terus membaik. Setelah mencatatkan pertumbuhan 7,41% persen periode triwulan I 2018, ekonomi Sulsel diproyeksikan bertumbuh lebih tinggi pada triwulan II tahun ini. Bank Indonesia (BI) bahkan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi gerbang Kawasan Timur Indonesia pada triwulan II berkisar 7,4-7,8%. 

"Pada triwulan II 2018, pertumbuhan ekonomi Sulsel diproyeksi dengan kisaran 7,4-7,8%. Itu memang lebih tinggi dari triwulan I 2018 (sebesar 7,41)%. Optimisme pertumbuhan ekonomi itu ditopang berbagai faktor pendukung," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Bambang Kusmiarso, di Makassar. 

Bambang memaparkan ada sederet faktor pendukung melesatnya pertumbuhan ekonomi Sulsel. Di antaranya yakni peningkatan harga komoditas global; kenaikan jumlah kelas menengah baru; beroperasinya infrastruktur listrik baru; kenaikan konsumsi rumah tangga seiring dengan daya beli yang terjaga dan perkembangan hilirisasi komoditas unggulan. 

Faktor pendukung lainnya, Bambang melanjutkan penyelesaian pembangunan bendungan yang dipercaya mendorong produksi sektor pertanian; dan porsi dana desa yang semakin membesar diimbangi dengan efektivitas serapan dana desa. 

"Nah, penopang sisi lapangan usaha diperkirakan berasal dari pertanian karena terdapat panen raya komoditas kakao dan pencairan ikan tangkap sering dengan cuaca yang membaik. Lalu, di lapangan usaha industri pengolahan pun tumbuh tinggi seiring peningkatan produksi untuk memenuhi permintaaan saat Idul Fitri," ucap dia. 

"Lapangan usaha perdagangan besar juga menggeliat karena adanya diskon yang dilakukan pusat perbelanjaan sehingga mendorong belanja masyarakat. Tidak kalah berpengaruh, lapangan usaha transportasi dan pergudangan karena pengiriman barang permintaan tiket lebaran yang meningkat," sambung Bambang. 

Dari sisi pengeluaran, Bambang menyebut perekonomian Sulsel akan ditopang oleh komsumsi rumah tangga seiring pencairan THR dan gaji ke-13 PNS yang mendorong daya beli masyarakat. Konsumsi LNPRT juga tetap kuat seiring persiapan aktivitas kampanye pilkada dan kinerja ekspor luar negeri diperkirakan tetap kuat seiring dengan produksi kakao dan perikanan yang meningkat. 

Secara utuh, laju ekonomi Sulsel pada 2018 diprediksi lebih baik dibandingkan tahun lalu. Ekonomi Sulsel sepanjang 2017 mengalami perlambatan, tapi masih di atas angka nasional. Pada triwulan I, pertumbuhannya menembus 7,52%. Lalu, terus menurun pada triwulan II dan triwulan III, masing-masing 6,63% dan 6,25%. Secara tahunan, torehan tersebut jelas dibawah capaian 2016 yang menembus 7,41%.

Pertumbuhan ekonomi Sulsel secara tahunan juga melambat bila dibandingkan capaian pada 2012. Kala itu, ekonomi Sulsel menggeliat hingga 8,87%. Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi tertahan dan cenderung menurun, masing-masing 7,61% (2013), 7,54% (2014) dan 7,17% (2012). Baru pada 2016, ekonomi Sulsel kembali bergairah dengan torehan 7,41%. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: