Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury menegaskan program maskapai milik pemerintah itu harus tetap berjalan terlepas siapapun pemimpinnya.
"Apapun yang terjadi di Garuda, program yang kita jalankan, kita harapkan berjalan dengan baik," kata Pahala usai penandatanganan kerja sama dengan Citilink Indonesia dan Whitesky Aviation di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan pihaknya telah merancang program hingga 2020, salah satunya adalah untuk renegosiasi pesawat karena selama ini biaya yang dikeluarkan Garuda lebih tinggi.
"Kendala yang kita hadapi selama ini biaya Garuda lebih tinggi dari yang lain, kami harapkan inisiasi itu terus berjalan," katanya.
Pernyataan tersebut menyusul adanya pergantian direksi yang disebut-sebut akan dilakukan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (12/9) mendatang. Pahala mengaku tidak mengetahui apabila dirinya akan diganti karena semuanya menunggu keputusan pemegang saham.
"RUPS itu adalah kewenangan pemegang saha,, kita tunggu saja bagaimana putusan pemegang saham, saya belum dapat bocoran," katanya.
Dia mengaku dan siap akan segala keputusan yang disepakati pada RUPSLB nanti.
"Kalau kita namanya ditugaskan harus siap, misalnya diganti. Saya harapkan program yang sudah ada di Garuda ini bisa terus berjalan," katanya.
Sejumlah nama yang muncul dan digadang-gadang akan menggantikan Mantan Bos Bank Mandiri itu adalah Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dan Direktur Utama PT Pelindo III I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau akrab disapa Ari Askhara yang juga mantan Direktur Keuangan Garuda Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: