Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dahsyatnya Big Data bagi Bisnis Kita

Dahsyatnya Big Data bagi Bisnis Kita Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mau tahu dahsyatnya implementasi big data bagi bisnis kita? Coba dengar penuturan VP Data Insight and Internet Service Telkomsel, Mia Melinda, dalam acara Business Outlook 2019: Exponential Growth through Big Data and Behavioral Science yang diadakan oleh Iluni MM UI dan Selasar di Jakarta, belum lama ini.

Yang pertama, misalnya, data-data yang dihasilkan dari Asian Games 2018. Pada upacara pembukaan tanggal 18 Agustus yang hadir 72.796 pengunjung dengan komposisi 65.502 orang Indonesia dan 7.294 orang asing. Sementara pada upacara penutupan terlacak 108.684 pengunjung (105.274 orang Indonesia dan 3.410 orang asing).

Nah, pengunjung lokal ini kemudian dianalisis juga. Di mana dari total pengunjung 977.866 selama Asian Games, mayoritas datang dari Jabodetabek. Lalu disusul dari Jawa Barat dan Palembang.

"Karena sebagian venue kan di Palembang," ujar Mia mengingatkan.

Bagaimana dengan tamu asing? Jumlahnya ternyata 78.854 orang dengan komposisi terbanyak:

1. China (lama kunjungan rata-rata 16 hari);

2. Jepang (lama kunjungan rata-rata 11 hari);

3. Korea Selatan (lama kunjungan rata-rata 11 hari).

Dari pengolahan data ini juga didapat informasi lokasi yang paling banyak dikunjungi peserta dan penonton asing setelah AG selesai, yakni Banyu Asin, Badung, dan Batam.

Contoh berikutnya adalah profiling mahasiswa UI. Dengan memakai istilah visitor mobility patern, diketahui bahwa 58% dari pengunjung UI berusia 16-25 tahun. Kebanyakan mahasiswa UI tinggal di Depok (48%), Jakarta Selatan (17%), dan Jakarta Timur (10%). Diketahui pula 35% mahasiswa UI tinggal di kos-kosan sekitar kampus.

"Berdasarkan data-data kami diketahui pula bahwa top interest mahasiswa adalah fotografi (23,54%), games (21,39%), video (21,21%), e-commerce (20,92%), dan pendidikan (20,70%)," ujar Mia.  Sambil menambahkan bahwa hari tersibuk di UI adalah Rabu.

Yang juga di-share Mia pada malam itu adalah mengukur efektivitas advertising melalui apa yang disebutnya OOH Media Audience Insight. Pengukurannya bisa dengan awareness analysis dan juga profiling.

Ia lantas mencontohkan hasil pengukuran efektivitas billboard di Jakarta. Pertama, sekitar 93,5% responden menyadari kehadiran billboard. Kemudian diurutkan yang paling terlihat adalah: Jakarta Selatan,  Menara BCA, KCU Rawamangun, dan seterusnya.

Kedua, didapat juga profil demografinya. Misalnya, yang lewat ternyata 80% berusia 26-50 tahun. Lalu diketahui pula bahwa 74,3% merupakan profesional yang bekerja di berbagai bidang.

Presentasi ini tampaknya menyadarkan kita bahwa era big data sudah benar-benar hadir. Para pengambil keputusan kini dapat memanfaatkannya untuk setiap langkah-langkah strategis perusahaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhamad Ihsan
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: