Geger Gelar Juara Persija 'Hasil Settingan', Dirut Persija Malah Pilih Mundur. Takut Terseret?
I Gede Widiade resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai direktur utama Persija Jakarta dan memutuskan fokus kembali mengurus usaha properti yang dimilikinya.
Pengunduran diri ini dilakukan di tengah isu dugaan pengaturan skor dan juara settingan yang tengah menerpa Persija Jakarta. Gede membantah pengunduran dirinya berkaitan dengan isu tersebut.
"Sebenarnya pengunduran diri ini sudah disampaikan sejak 1 Februari 2019. Kami menganggap cukup tugas kami secara yuridis dan struktural di Persija," kata Gede di Kantor Persija, Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan 'kami', karena pengunduran diri Gede disertai dengan Direktur Operasional (COO) Persija M. Rafil Perdana.
Gede dan Rafil mengakui bahwa sudah menyerahkan nasib mereka ke pemegang saham Persija setelah klub berjuluk Macan Kemayoran itu berhasil menjadi juara di tiga kompetisi tahun 2018, termasuk Liga 1 Indonesia yang melebihi target sejak awal musim.
"Saya dan Rafil melaporkan ke pemegang saham bahwa tugas kami sudah selesai," tutur Gede.
Setelah itu, dia melanjutkan, pada sekitar Desember 2018-Januari 2019 para pemegang saham Persija memutuskan untuk melakukan reorganisasi dan menggesernya dari posisi direktur utama ke direktur olahraga Persija. Rafil sendiri tetap sebagai direktur operasional.
Adapun pemegang saham Persija mengangkat Kokoh Alfiat sebagai direktur utama menggantikan Gede Namun, baik Gede ataupun Rafil memutuskan tidak mengambil jabatan itu dan mengajukan pengunduran diri pada 1 Februari 2019.
Gede dan Rafil meminta pencinta Persija dan suporter The Jakmania untuk mendukung direksi Persija yang baru. Mereka berterima kasih kepada semua pihak atas dukungan kepada Persija dalam periode jabatan mereka, terutama kelompok suporter The Jakmania.
"Kami berdua mohon pamit. Semoga the jakmania dapat menerima pengunduran diri kami. Ini tidak bersifat politis atau apapun," tutur Rafli.
Sebelumnya, Satgas Anti Mafia Bola melakukan penggeledahan di bekas kantor PT Liga Indonesia pada Jumat 1 Februari 2019 lalu. Mereka menemukan sejumlah dokumen yang diduga milik Persija dihancurkan. Isu kemudian muncul di mana dokumen tersebut dicurigai terkait kasus match fixing.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat