Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mengkritisi kegiatan Munajat 212 yang diselenggarakan kemarin. Sebab dinilai politis untuk mendukung pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi.
Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, mengatakan Munajat 212 sarat politik dan melenceng dari tujuan yang sesungguhnya. Oleh karena itu, meminta Bawaslu segera bertindak tak perlu menunggu laporan. Sebab, kesan politik dalam acara itu sangat nyata.
"Saya kira Bawaslu harus bertindak sesuai dengan kewenangannya. Tak harus menunggu laporan, karena Bawaslu DKI sendiri memantau langsung acara itu. Terlalu kentara bahwa acara itu berbau politik dengan yel-yel seperti kampanye," ujarnya di Jakarta, Jumat (22/2/2019).
Baca Juga: Munajat 212, Politisasi Agama Untuk Pilih Prabowo, Ini Buktinya
Menurutnya, salam dua jari Waketum Gerindra, Fadli Zon dan orasi Ketum PAN, Zulkifli Hasan disebut mengarah ke kampanye. Selain itu, juga menyinggung Mars Munajat 212 yang berbunyi 'Ijtimak Ulama pegangan kami memilih Presiden RI'.
"Hal itu dibuktikan dengan salam dua jarinya Fadli Zon, orasinya Pak Zulkifli Hasan yang tendensius kampanye, Ijtimak Ulama untuk pemilihan presiden, serta hadirnya tokoh-tokoh yang mendukung capres 02," terangnya.
Baca Juga: Tim Jokowi Tantang Prabowo Bongkar Kebohongan, Berani?
Dalam acara itu, Fadli Zon menilai orasi politik yang disampaikan di Munajat 212 masih wajar. Sebab, menurutnya, tak ada ajakan memilih dalam orasi politik tersebut.
"Saya kira, kalau saya lihat tidak ada ya yang menyangkut masalah ajakan atau apa yang terkait dengan itu. Semua, saya rasa masih dalam koridor ya. Tentu harus ada bumbu-bumbu," jelasnya.
Baca Juga: Jangan-Jangan Fahri Hamzah Pengen....
Diketahui, Munajat 212 digelar Kamis (21/2/2019) malam di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Sejumlah tokoh parpol yang berafiliasi dengan BPN Prabowo-Sandiaga hadir. Di antaranya Ketum PAN Zulkifli Hasan, Waketum Gerindra Fadli Zon, dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim