Pemerintah optimis industri kosmetik dapat tumbuh hingga 9% di sepanjang 2019.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, optimis tersebut dilatarbelakangi oleh permintaan pasar dalam negeri dan ekspor yang semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini seiring tren masyarakat yang mulai memperhatikan produk perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama.
“Kami menargetkan pada tahun ini, industri kosmetik dapat tumbuh hingga 9%. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu pasar produk kosmetik yang cukup potensial, sehingga usaha ini dapat menjanjikan bagi produsen yang ingin mengembangkannya,” kata Sigit di Jakarta, Kamis (11/4/2019).
Baca Juga: Penjualan Obat & Kosmetik di Jual Beli Online Terlalu Longgar, Begini Langkah DPR
Sigit mengatakan pihaknya akan terus memacu pengembangan industri komestik dalam negeri agar mampu berdaya saing hingga pasar global. Pada 2017, tercatat nilai ekspor produk kosmetik nasional mencapai US$516,99 juta atau naik 16% dibanding tahun 2016 yang sebesar US$470,30 juta.
Ia mengungkapkan industri kosmetik di tanah air saat ini mencapai lebih dari 760 perusahaan. Dari total tersebut, sebanyak 95% industri kosmetika nasional merupakan sektor industri kecil dan menengah (IKM).
“Dari industri yang skala menengah dan besar, beberapa sudah mengekspor produknya ke negara-negara di Asean, Afrika, Timur Tengah dan tujuan lainnya,” ujarnya.
Sigit menuturkan, pemerintah sedang fokus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing industri kosmetik melalui berbagai program dan kebijakan strategis yang memperkuat struktur sektor tersebut. Misalnya, dengan bertransformasi menerapkan teknologi digital untuk menciptakan nilai tambah tinggi di dalam negeri seiring era industri 4.0 saat ini.
Baca Juga: Kemenperin Targetkan 10.000 IKM Go Digital
“Pemanfaatan teknologi dan kecerdasan digital mulai dari proses produksi dan distribusi ke tingkat konsumen, tentu akan memberikan peluang baru guna dapat meningkatkan daya saing industri dengan adanya perubahan selera konsumen dan perubahan gaya hidup,” paparnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan, Indonesia merupakan salah satu pasar kosmetik yang cukup besar sehingga bisnisnya prospektif dan menjanjikan. Potensi pasar domestik ini antara lain meningkatnya jumlah populasi penduduk usia muda atau generasi millenial.
“Saat ini, produk kosmetik sudah menjadi kebutuhan primer bagi kaum wanita yang merupakan target utama dari industri kosmetik. Selain itu, seiring dengan perkembangan zaman, industri kosmetik juga mulai merambah pasar pria dan anak-anak,” terangnya.
Potensi lainnya adalah tren masyarakat untuk menggunakan produk alami (back to nature) sehingga membuka peluang munculnya produk kosmetik berbahan alami seperti produk-produk spa yang berasal dari Bali.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh