Saham Lyft Anjlok Pasca-IPO, Uber Ikut Turunkan Target Valuasinya?
Uber dilaporkan berencana menjual saham di kisaran US$44 hingga US$50, dengan target menghimpun US$8 miliar hingga US$10 miliar dalam penawaran IPO-nya. Dengan begitu, perusahaan akan mencapai valuasi di kisaran US$80 hingga US$90 miliar.
Sebelumnya, Uber dikabarkan telah mematok penilaian sekitar US$120 miliar. Namun, penilaian itu jauh melebihi valuasi terakhir Uber setelah putaran pendanaan terakhir, yakni US$76 miliar.
Melansir TechCrunch (26/4/2019), penurunan target valuasi itu dipengaruhi oleh kinerja Lyft yang tak begitu baik di pasar publik. Sejak melantai di bursa Nasdaq, saham Lyft telah menurun secara signifikan, hampir 10% pada hari pertama.
Baca Juga: Saham Lyft Jatuh saat IPO, Pengaruhi Debut Saham Pinterest?
Sementara, Uber belum secara resmi menetapkan ketentuan IPO-nya. Menurut Bloomberg, perusahaan ride-hailing Amerika Serikat itu diharapkan dapat merilis ketentuannya paling lambat esok hari.
Jika Uber mengincar batas bawah dari ksiaran yang ditargetkan, mereka akan menghimpun dana tiga kali lebih besar dari jumlah IPO Lyft yang berada di angka US$2,34 miliat. Itu juga akan membuat IPO Uber menjadi yang terbesar di negara Paman Sam setelah yang dilakukan oleh Alibaba pada 2014.
Pada 2018, Uber melaporkan pendapatan sebesar US$11,27 miliar dengan laba bersih US$997 juta, dan kerugian EBITDA yang disesuaikan sebesar US$1,85 miliar. Uber, yang mengajukan IPO pada dua minggu lalu, diperkirakan akan resmi terdaftar di Bursa Efek New York pada Mei mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh