PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) pada Jumat (24/5/20109) telah mengumumkan bahwa Perseroan telah menyelesaikan penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tower Bersama Infrastructure Tahap III Tahun 2019 (“Obligasi TBIG III Tahap III”).
Total penerbitan Obligasi TBIG III Tahap III sebesar Rp750 miliar pada tingkat kupon tetap 8,0% untuk tenor 370 hari dan kupon yang dibayarkan setiap kuartal. Obligasi TBIG III Tahap III adalah setara kewajiban senior tanpa jaminan khusus dari TBIG.
Penggunaan dana dari penawaran ini, setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari Entitas Anak Perseroan, khususnya Fasilitas B dari Credit Facilities yang ada.
Baca Juga: TBIG Cetak Pendapatan Rp1,13 Triliun di Kuartal I 2019
Obligasi TBIG III Tahap III telah memperoleh peringkat A+ dari Fitch Indonesia. Obligasi TBIG III Tahap III akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Mei 2019.
“Kami sangat bahagia dapat memasuki pasar obligasi Rupiah dengan harga yang kompetitif. Leverage kami saat ini masih jauh di bawah pembatasan obligasi kami untuk tidak lebih tinggi dari 6,25x untuk rasio total pinjaman (yang diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya) terhadap EBITDA kuartal terkahir yang disetahunkan," komentar Helmy Yusman Santoso, CFO dari TBIG.
“Kami memiliki struktur utang yang sangat kuat – utang yang sepenuhnya terlindung nilai, jangka panjang dan masih banyak ketersediaan komitmen yang belum digunakan. Obligasi TBIG III Tahap III mendiversifikasi dan memperkuat struktur permodalan kami," tambah Hardi Wijaya Liong, CEO TBIG.
Per 31 Maret 2019, total pinjaman kotor (gross debt) Perseroan, jika bagian pinjaman dalam mata uang US Dollar yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp19.887 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp12.700 miliar. Dengan saldo kas yang mencapai Rp235 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp19.652 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp12.465 miliar. Menggunakan EBITDA kuartal pertama 2019 yang disetahunkan, rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 3,2x dan pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 5,1x.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: