Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BW, Jangan Banyak Sandiwara

BW, Jangan Banyak Sandiwara Ketua Tim Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Bambang Widjojanto (kiri) menyerahkan berkas pendaftaran gugatan perselisihan hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 ke Panitera MK di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (24/5/2019). Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno akhirnya memutuskan mendaftarkan sengketa hasil Pilpres 2019 ke MK. | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan nomor urut 01, Jokowi-KH. Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menilai negatif sikap yang ditunjukkan Ketua tim Hukum gugatan MK paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno, Bambang Widjojanto (BW) saat mendaftar ke MK.

Menurut Toni, sapaan akrabnya, narasi yang disampaikan mantan Wakil Ketua KPK tersebut terlihat sangat politis. "Bahasanya meliuk-liuk dan bersayap tidak mencerminkan bahasa hukum seorang pengacara yang siap bersidang di MK dengan membawa bukti hukum bukan retorika kosong," kata Toni kepada SINDOnews, Minggu (26/5/2019).

Baca Juga: TKN: BW Enggak Usah Banyak Bicara, Bawa Bukti Aja ke MK!

Toni menganggap, dari sejak awal datang ke MK, BW sudah membawa konspirasi bahwa mereka telah dihalang-halangi. Menurutnya, tidak ada yang menghalang-halangi. Sebab sejak tanggal 21-22 banyak jalan di Jakarta Pusat yang ditutup karena kericuhan aksi demonstrasi yang diprovokasi kubu Prabowo

"Jadi jangan banyak Sandiwara. Bawa saja bukti hukum yang cukup. Berdebat hukum di persidangan. Retorika politis tidak laku di MK," ujar Sekjen DPP PSI ini.

Menurutnya, MK adalah institusi independen dan terhormat. Tidak ada yang bisa mengintervensi termasuk pemerintah. Karenanya, mengatakan MK bagian dari pemerintahan adalah sebuah retorika politik yang tidak berguna. 

Baca Juga: Minta MK Diskualifikasi Jokowi, BPN Lebay?

"Mungkin retorika diperlukan BW untuk menutupi ketidaksiapan BPN membuktikan tuduhan provokatif mereka selama ini bahwa terjadi kecurangan yang bersifat TSM dan brutal," tandasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: