Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Baru Masuk Bursa, Saham CCSI Melonjak 50%

Baru Masuk Bursa, Saham CCSI Melonjak 50% Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Golden Flower Tbk (CCSI) baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat perdana masuk bursa, saham CCSI langsung menyentuh titik auto-rejection atas atau menguat  sebesar 50% ke level Rp432 dari harga penawaran senilai Rp288 per saham dengan frekuensi transaksi sebanyak satu kali dengan volume transaksi sebanyak lima lot, sehingga nilai transaksi emiten ke-17 di 2019 tersebut cuma senilai Rp216 ribu untuk sepanjang perdagangan hari ini.

 

"Kami adalah perusahaan yang selalu berkembang dan mencari peluang baru. Kami akan menggunakan dana dari IPO ini untuk modal kerja,” kata Presiden Komisaris POLU, Po Sun Kok di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (26/6/2019).

 

Baca Juga: IPO, Saham Platform Perpesanan Ini Melonjak 50%

 

Pada pelaksanaan IPO, perusahaan garmen dan tekstil ini melepas 150 juta saham baru atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Masa penawaran umum telah dilakukan pada 17-20 Juni 2019 dengan harga penawaran senilai Rp288 per saham, sehingga dana yang terhimpun mencapai Rp43,2 miliar.

 

Golden Flower merupakan perusahaan garmen dan tekstil yang melayani merek premium global, seperti Calvin Klein, Ann Taylor,  J Kru, Tommy Hilfiger, Ralp Lauren dan DKNY. POLU mempekerjakan 3.000 pekerja di delapan fasilitas produksi yang terdiri dari lima sewing unit, penyimpanan kain, cutting unit dan finishing unit serta jumlahbl mesin sebanyak 4.080 unit.

 

Baca Juga: IPO, Saham Bali United Diborong Fans

 

Po menyebutkan, Kementerian Perindustrian memperkirakan ekspor tekstil di 2019 bisa mencapai USD15 miliar dan menciptakan 425 ribu lapangan kerja baru. "Saat ini perseroan mengekspor 85 persen garmen ke Amerika Serikat dan sebesar 15 persen ke Eropa, Kanada, Australia, Afrika Selatan, Jepang dan pasar Asia lainnya,” ucap Po.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: