Jumlah tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis di Jawa Barat baru mencapai 25% dari total jumlah tenaga medis di Indonesia.
Wakil Ketua Pansus IV DPRD Provinsi Jawa Barat Yod Mintaraga menilai jumlah tersebut, belum mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat Jawa Barat. Kesenjangan jumlah tenaga medis di beberapa daerah di Jawa Barat menjadi salah satu faktor, pelayanan kesehatan belum berjalan optimal.
“Saya memohon dinas kesehatan mampu membuat terobosan mengatur tentang kesenjangan tenaga medis di daerah-daerah terpencil di Jawa Barat,” kata Yod kepada wartawan di Bandung, (8/7/2019).
Baca Juga: Soal Raperda Distribusi Pasar, DPRD Jabar Konsultasi ke Kemendag
Yod menyebutkan, permasalahan terkait kesenjangan jumlah dokter di daerah di Jawa Barat sudah terjadi sejak lama. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada Pemprov Jabar untuk segera melakukan langkah strategis guna menyelesaikan permasalahan tersebut.
Sampai saat ini, Pansus IV DPRD Provinsi Jawa Barat telah melakukan pembahasan Raperda Penyelenggaraan Kesehatan dengan melibatkan stakeholder terkait diantaranya Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jabar, Pakar dan Praktisi Kesehatan, serta unsur pendukung lainnya.
“Jawa Barat itu tidak kekurangan dokter seperempat dari jumlah dokter di Indonesia ada di Jawa Barat, tetapi adanya kesenjangan jumlah dokter spesialis di kabupaten/kota. Ini akan kita coba mengatur hal ini dalam perda, sehingga tidak ada lagi keluhan-keluhan terkait kekurangan dokter spesialis,” pungkasnya.
Baca Juga: Lho, Dokter Asing Kok Diistimewakan, IDI Ikutan Berang
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil