Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miliarder Terlibat Kasus Penganiayaan Anak, Nilai Perusahaannya Anjlok

Miliarder Terlibat Kasus Penganiayaan Anak, Nilai Perusahaannya Anjlok Ilustrasi miliarder. | Kredit Foto: Aceh bisnis
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri perusahaan real estate asal Shanghai, Wang Zhenhua ditahan polisi China karena diduga terjerat kasus penganiayaan anak. Akibat dari penahanan Wang tersebut, perusahaannya yang bernama Future Land Development Holdings mengalami penurunan pendapatan.

Melansir dari CNN (9/7/2019), pendapatan Future Land hilang sampai jumlah miliaran dolar.

Wang ditahan sejak awal pekan ini karena diduga menganiaya anak di bawah umur di sebuah hotel Shanghai. Terkait kasus tersebut, Future Land mengeluarkan surat terbuka permintaan maaf atas perilaku yang dilakukan oleh pendirinya tersebut.

Baca Juga: Tiga Miliarder dan Aset Berharga Bagi Mereka

"Kami sangat terkejut dan kesal tentang fakta bahwa pendiri perusahaan kami yang menyebabkan masalah ini. Kami, juga masyarakat, menganggap remaja adalah masa depan masyarakat, dan perilaku apa pun yang membahayakan mereka harus dihukum oleh hukum," tulis perusahaan.

Future Land mengatakan dalam keterbukaan informasi di bursa saham setempat pada hari Rabu menyatakan bahwa telah mencoret nama Wang sebagai Chairman setelah perusahaan diberitahu oleh otoritas Shanghai bahwa ia ditahan karena melakukan tindak kriminal.

Baca Juga: Miliarder Batu Bara Ini Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Setelah itu, saham perusahaan anjlok 36% di bursa Hong Kong selama tiga hari; Rabu, Kamis, dan Jumat. Sementara untuk saham perusahaan manajemen properti dimana Wang memiliki 73% sahamnya, yakni S-Enjoy Service Group jatuh 41% di periode yang sama.

Dampak dari penahanan Wang menghasilkan pukulan finansial yang signifikan terhadap kekayaan pribadinya, yang telah menyusut US$1,5 miliar dalam dua hari terakhir. Kekayaan Wang sekarang bernilai sekitar US$5 miliar atau setara Rp70 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: