PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp890,88 miliar pada semester I di Tahun 2019 meroket 72,32% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp517,25 miliar. Meskipun, pendapatan perseroan turun 12,43% menjadi Rp11,36 triliun dari Rp12,97 triliun di semester pertama 2018.
Akan tetapi, perseroan berhasil menggelembungkan laba dari entitas ventura bersama senilai Rp319,23 miliar tumbuh 110,23% dari Rp151,85 miliar.
Direktur Utama WIKA Tumiyana mengungkapkan bahwa keberhasilan tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas dan efisiensi yang telah dilakukanPerseroan sehingga membuahkan net profit margin sebesar 8,93% dari penjualan Rp11,36 Triliun.
“Kami ingin menjadi perusahaan engineering, procurement and construction (EPC) dan investasi terdepan yang berfokus pada kualitas sehingga semua pengerjaan harus dimulai dengan proses perencanaan yang baik dan terukur,” jelas Tumiyana, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Baca Juga: WIKA Mulai Kerjakan Tol Serpong Balaraja
Perusahaan selama ini, lanjut Tumiyana telah memanfaatkan Building Information Modelling dengan optimal untuk merumuskan bentuk desain, model, visualisasi dan simulasi. Dengan demikian, segala risiko, termasuk diantaranya yang menyebabkan biaya pengerjaan menjadi lebih besar pada saat proses konstruksi bisa lebih diminimalisir.
Selain itu, dapat disampaikan juga bahwa penerapan strategi backward-forward terintegrasi yang dilakukan WIKA pada 7 portofolio bisnisnya, mampu meningkatkan supply chain, efisiensi biaya produksi, dan mendorong perkembangan bisnis yang berkelanjutan (Investasi) sehingga meningkatkan kemampulabaan.
Baca Juga: Mantap!! WIKA Sukses Rampungkan Pembangunan Bandara di Luar Negeri
Ia menyampaikan keyakinannya bahwa WIKA akan terus meningkatkan kapasitasnya dengan mengerjakan proyek-proyek baru berskala besar karena masih memiliki cukup ruang untuk meningkatkan kekuatan permodalan. Saat ini, net gearing ratio dan gross gearing ratio perusahaan masing-masing tercatat masih di angka 0,74 dan 1,05.
Kinerja positif perusahaan di semester I Tahun 2019, turut tercermin dari raihan kontrak baru perusahaan yang mencapai Rp15,23 Triliun. Segmen infrastruktur dan gedung berkontribusi sebesar 39,27%; segmen energy dan industrial plant 39%; segmen industri 17,60%, dan segmen properti sebesar 4,12%.
Deretan kontrak baru selama 2019 yang berhasil diraih Perseroan di antaranya pembangunan jalan tol Serpong–Balaraja, Banten, Relokasi pipa Pertamina di Jawa Barat, Hotel Domestik Terminal 3 Bandara Soekarno–Hatta beserta dengan proyek-proyek luar negeri, antara lain di Malaysia, Aljazair dan Taiwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri