Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Permintaan Mega Kelewatan, CSIS: Justru Manuver Itu Repotkan Jokowi

Permintaan Mega Kelewatan, CSIS: Justru Manuver Itu Repotkan Jokowi Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang meminta "jatah" kursi menteri terbanyak justru akan menyulitkan Jokowi.

Baca Juga: Ternyata Surya Paloh Cuma Nyindir Megawati

"Kalau permintaannya terlalu besar itu akan merepotkan presiden karena harus menegosiasikan soal permintaan yang besar ini kepada partai-partai koalisi lain," kata Arya saat ditemui usai diskusi media di Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.

Ia menilai, permintaan 8 menteri dari Mega dinilai kelewatan alias terlalu banyak.

Baca Juga: Megawati Sudah Kantongi 10 Lebih Nama Calon Menteri dari PDIP, Siapa Aja?

"Saya kira dari sisi nominal itu terlalu besar, sulit dipenuhi presiden. Mungkin angka yang paling moderat, itu di angka enam. Itu sudah paling besar," ujar Arya.

Ia menilai PDIP ingin menunjukan kepada publik bahwa partai tersebut memiliki manuver politik di atas partai-partai lain. Sehingga, ia menilai Jokowi harus memberikan sinyal kepada PDIP dan publik bahwa ia memiliki kendali penuh terhadap pembentukan kabinet.

"Presiden harus menunjukan kepada publik bahwa presiden punya otoritas dan memegang kendali penuh dalam pembentukan kabinet," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: