Juventus sudah menyelesaikan laga pertama Serie A musim ini. Pasukan hitam putih mengalahkan Parma 1-0, di Stadion Ennio Tardini dalam duel yang berakhir pada Minggu (25/8/2019) dini hari WIB.
Melihat susunan pemain di pertandingan tersebut, tak ada nama Matthijs de Ligt. Bek tengah asal Belanda diminta merespons situasi itu.
"Jelas saya lebih suka bermain. Tapi saya menghormati keputusan pelatih," kata eks kapten Ajax Amsterdam, dikutip dari Calciomercato, Senin (26/8/2019).
Ia tak ingin memperkeruh suasana. De Ligt mencoba realistis. Ia masih baru di Juventus. Tim kepelatihan si Nyonya Tua menurunkan duet Giorgio Chiellini-Leonardo Bonucci di area bek tengah. De Ligt akan berusaha keras menembus starting XI pasukan hitam putih. Ia merasa telah mengalami perkembangan kualitas.
"Saya menikmati lima pekan perdana di Turin. Sangat sulit, secara fisik, tetapi saya perhatikan, saya semakin kuat," ujar penggawa tim nasional Belanda ini.
Tak hanya dalam konteks sepak bola, De Ligt juga terus beradaptasi di lingkungan sosial. Untuk mempercepat proses tersebut ia kursus bahasa Italia secara intens. Baginya komunikasi sangat penting. Hal tersebut bisa membantunya berkarir di negeri Spaghetti.
"Saya kursus lima pertemuan dalam sepekan. Jadi saya katakan semuanya berjalan baik," ujar De Ligt.
Juventus mendatangkan bek tengah 20 tahun dengan mahar selangit. Dana sekitar 85 juta euro dikeluarkan manajemen Bianconeri dalam rangkaian transfer De Ligt. Jelas De Ligt didatangkan bukan untuk menjadi pemain pelapis.
Tugas berat bagi Maurizio Sarri, memilih dua dari beberapa nama kelas dunia di area bek tengah timnya. Ia bisa saja mengubah formasi dengan memakai tiga bek tengah. Namun lini depan bakal dikorbankan, jika memaksakan format tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: