Pasar rokok sedang surut, Philip Morris International dan Altria Group punya rencana untuk menghadapinya. Dari laporan Reuters, analis dari Cowen mengatakan, berdasarkan penyesuaian tahun 2018 menunjukkan volume penjualan rokok di seluruh industri turun 4,5%.
Adapun data Euromonitor International menunjukkan penjualan rokok secara global pada tahun lalu diperkirakan mencapai US$714 miliar. Nah, pasar rokok elektronik mencapai sekitar US$11 miliar pada 2018 menurut laporan riset Mordor Intelligence.
Di tengah kondisi tersebut, kedua perusahaan ini, sebagaimana Reuters kabarkan, akan melakukan merger kembali setelah terpisah selama 11 tahun. Penggabungan kedua perusahaan ini akan mencetak raksasa tembakau dengan kapitalisasi pasar sekitar US$200 miliar.
Baca Juga: Tergiur Infrastruktur Jokowi, Gudang Garam Mau Tinggalkan Bisnis Rokok?
Dikutip dari Reuters, sumber mereka mengatakan Altria akan memiliki saham antara 41% hingga 42% dari perusahaan gabungan tersebut dan Philip Morris akan menguasai saham sisanya. Dan tidak lain Philip Morris akan menjadi pemegang saham mayoritas.
Namun, dewan direksi perusahaan gabungan tersebut rencananya akan dibagi rata antara kedua perusahaan merger itu. Dari sumber tersebut diungkap bahwa apabila terealisasi, maka akan lahir kesepakatan pada akhir September ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: