Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dear Rupiah, You Did It Well

Dear Rupiah, You Did It Well Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dollar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (28/3/2019). Pada penutupan perdagangan, Rupiah menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di kawasan Asia setelah ditutup melemah 0,25 persen ke level 14.243. | Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar rupiah menujukkan kinerja yang baik pada awal pekan ini, Senin (9/09/2019). Kala pembukaan pasar spot pagi tadi, rupiah terapresiasi 0,07% ke level Rp14.080 per dolar AS. Kendati sempat terkikis dan hampir terjun ke zona merah, rupiah akhirnya kembali menguat di hadapan mata uang Negeri Paman Sam itu. 

Terhitung sampai dengan pukul 10.29 WIB, apresiasi rupiah bertambah jadi 0,09% ke level Rp14.083 per dolar AS. Tak hanya itu, rupiah bahkan menjelma sebagai mata uang terbaik di dunia. Di tengah sentimen Brexit yang memanas, rupiah mampu menggulingkan mata uang Eropa, seperti euro (0,12%) dan poundsterling (0,13%). 

Baca Juga: Langkah Brexit Dipersulit Bikin PM Inggris Naik Pitam: Saya Lebih Baik Mati!

Prestasi yang tak kalah membanggakan ialah, rupiah kini juga menyandang status sebagai juara Asia, di mana dalam hal penguatan mata uang Asia di hadapan dolar, rupiah yang paling unggul.

Rupiah menerima apresiasi tertinggi dari baht (0,43%), won (0,34%), yuan (0,30%), ringgit (0,12%), dolar Hongkong (0,11%), dan dolar Singapura (0,11%), yen (0,07%), dan dolar Taiwan (0,02%).

Baca Juga: AS-China Meet Up Bulan Depan Buat Damai, Semoga Bukan PHP!

Sementara rupiah sedang berjaya, dolar AS justru bergerak variatif dengan kecenderungan melemah. Popularitas salah satu mata uang safe haven tersebut tengah meredup seiring dengan mulai kondusifnya hubungan dagang antara AS dan China.

Baca Juga: Berkat AS-China, Bursa Asia Ketiban Berkah Nih!

Pasalnya, jelang pertemuan kedua negara pada awal Oktober mendatang, harapan tercapainya damai dagang kembali mengemuka. Alhasil, pelaku pasar tidak risau untuk mulai bermain dengan aset-aset investasi dari negara berkembang, termasuk Asia. 

Tercatat hingga saat ini, dolar AS melemah di hadapan mata uang dunia seperti dolar Australia, dolar New Zealand, dan dolar Kanada. Sementara itu, mata yang Asia yang turut melemahkan dolar AS meliputi rupiah, yen, dolar Singapura, dan dolar Taiwan. Adapun sisanya mengalami koreksi yang tidak terlalu dalam di hadapan dolar AS. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: