Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alibaba Ciptakan Teknologi Canggih Ini untuk Cegah Krisis Pangan

Alibaba Ciptakan Teknologi Canggih Ini untuk Cegah Krisis Pangan Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Hangzhou, China -

Krisis kelaparan yang masih terjadi di 90 negara di dunia saat ini membuat banyak kalangan prihatin. Agar membantu mengatasi krisis pangan ini Alibaba Group menciptakan peta digital khusus bernama Hunger Map LIVE. Memakai teknologi artificial intelligence (AI), machine learning, dan data analytics, dapat mengontrol kondisi masyarakat yang menjadi korban krisis pangan akan lebih cepat terlacak. 

 

Tak hanya itu, penanganan korban akan lebih mudah karena teknologi ini mampu mendeteksi sampai mana tingkat keparahan krisis pangan suatu negara. Pengawasan negara yang rawan kelaparan juga lebih tepat karena peta digital ini melaporkan data secara real time. Peta digital Hunger Map LIVE merupakan hasil kerja sama antara Alibaba Group dan badan pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), World Food Programme (WFP). 

 

Baca Juga: Pasca Ditinggal Jack Ma, Alibaba Jual . . . Demi E-Commerce

 

Peresmian Hunger Map LIVE telah dilakukan di New York, Amerika Serikat, kemarin. Peta digital Hunger Map LIVE juga turut dipamerkan Alibaba pada Konferensi Komputasi Internasional Apsara yang berlangsung pada hari yang sama di Cloud Town, Hangzhou, China. Hunger Map LIVE mampu mengumpulkan semua informasi publik mengenai ketersediaan pangan, nutrisi, konflik lokal, dan cuaca. 

 

Bahkan peta digital ini merangkum berbagai data makroekonomi, termasuk dari WFP, dalam satu platform. Dengan format ini peta digital bisa menyajikan gambaran komprehensif tentang keadaan ketersediaan pangan global. Keunggulan sistem ini menggunakan teknologi machine learning untuk memprediksi ketersediaan pangan di masa depan, bahkan pada area-area yang memiliki data sangat terbatas.

 

Menurut analisis kelangkaan pangan yang muncul kemudian dikonversi oleh alat visualisasi data yang canggih pada level global, nasional, dan subnasional. Data ditampilkan pada peta yang interaktif. Dengan memiliki informasi yang akurat dalam satu platform, baik WFP, komunitas organisasi kemanusiaan maupun para pemimpin negara bisa memonitor dan mengidentifikasi berbagai potensi skenario negatif sejak dini. 

 

Menurut pihak terkait dapat mengambil langkah atau keputusan yang lebih tepat dan efisien serta mengalkulasi biaya yang diperlukan. 

 

“Kami sangat antusias dapat menghadirkan teknologi dan sumber daya kami untuk bersama-sama WFP mengatasi isu kelaparan. Peluncuran Hunger Map LIVE ini hanyalah langkah pertama,” terang Alibaba Partner dan Chairman Alibaba Fundation Lijun Sun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: