Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2019 Surplus Beras Meluber, Stok Capai 5,49 Juta Ton

2019 Surplus Beras Meluber, Stok Capai 5,49 Juta Ton Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi

"Tim pemetaan masih bekerja di lapangan, diperkirakan luas pertanaman padi di luar baku sawah bisa lebih dari 300 ribu hektare," ujarnya.

Perlu diketahui, data KSA berdasar luas baku lahan sawah seluas 7,1 juta hektare, sedangkan data Sensus Pertanian (SP) 2017 sebesar 8,2 juta hektare. Selisih inilah yang pihak Kementan sisir untuk mengeceknya.

"Dengan aplikasi ArcGIS, kami turunkan personel untuk mendata lahan padi yang masih di luar luas baku pada KSA dan hasilnya sejauh ini sudah ditemukan 123 ribu hektare dan angka ini masih bisa terus berkembang," jelas Bambang.

"Data SHP ini kami sampaikan ke BIG, BPN, dan BPS untuk diharmonisasikan dan cek validasinya. Mereka membuka peluang untuk koreksi data luas tanam," pintanya.

Lebih lanjut Bambang menyatakan, data pangan itu memang satu pintu di BPS dan menjadi acuan semua pihak. Data KSA pasti sudah diupayakan untuk menggambarkan kondisi yang sesungguhnya di lapangan.

Metode KSA, sambungnya, merupakan metode baru diterapkan dua tahun terakhir dan mudah-mudahan tidak menutup kemungkinan untuk penyempurnaan di level teknisnya. Hal ini mengingat Indonesia negara kepulauan, karakteristik pertanaman dan wilayah yang beragam, varietasnya juga beragam, sehingga perlu memastikan keterwakilan sampel, jumlah dan lokasi titik pengamatan, luas dan sebaran pertanaman, dan lainnya.

"Ini yang mesti segera diselesaikan karena masih banyak pertanaman di luar luas baku sawah. Implikasinya di lahan tersebut tidak bisa dialokasikan pupuk bersubsidi karena di luar luas baku dan ini akan dikeluhkan petani," terangnya.

"Kita bersama hindari hal semacam ini apalagi sekarang banyak yang mengeluhkan sulitnya pupuk subsidi seperti di Sulsel, Sumut, dan Aceh beberapa saat lalu. Jangan sampai ini nanti akan memperkeruh suasana, ini perlu antisipasi," sambung Bambang.

Berkaitan musim kemarau ini, Bambang menyebutkan, pihak Kementan bergerak cepat dengan berbagai upaya. Gerakan pompanisasi 69 ribu hektare, pipanisasi, distribusi 7.800 pompa air, membangun sumur dangkal, penyaluran benih, asuransi usaha tani, dan lainnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: