Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Iklan Uniqlo Picu Protes dan Parodi di Korsel

Iklan Uniqlo Picu Protes dan Parodi di Korsel Tadashi Yanai adalah Pendiri dan Presiden dari Uniqlo. Tadashi Yanai ialah salah satu orang terkaya di Jepang. | Kredit Foto: Dictio

Mahasiswa turun ke jalan ketika protes terhadap iklan meluas. Mereka menuntut permintaan maaf resmi dari Uniqlo. Bang Seulkichan (22), salah satu mahasiswa yang mengawasi sebuah toko Uniqlo di Seoul, memegang papan bertuliskan: "Pemerintahan kolonial 80 tahun yang lalu–kami mengingatnya!"

Baca Juga: Diboikot Korsel, Uniqlo Berencana Suksesi

Menteri Korea Selatan untuk Usaha Kecil dan Menengah Park Young-sun mengatakan kepada Komite Parlemen bahwa kontroversi iklan tersebut sangat menjengkelkan. Istilah "wanita penghibur" adalah eufemisme yang merujuk pada wanita yang melakukan hubungan seks, termasuk mereka yang dipaksa melakukannya untuk tentara Jepang sebelum dan selama Perang Dunia II.

Hubungan antara kedua negara itu berada dalam kondisi terburuk dalam beberapa dasawarsa setelah keputusan Pengadilan Tinggi Korsel tahun lalu memerintahkan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corp Jepang dan Mitsubishi Heavy Industries memberi kompensasi kepada para pekerja paksa di masa perang.

Juli lalu, Jepang memperketat kontrolnya atas ekspor tiga bahan utama teknologi tinggi ke Korsel. Seoul menuduh Tokyo mengambil langkah tersebut sebagai balasan atas putusan pengadilan Korsel. Kejadian ini mendorong aksi boikot produk Jepang di negara ginseng itu.

Korsel dan Jepang memiliki sejarah pahit sejak masa penjajahan Jepang di Semenanjung Korea, 1910-1945. Perdana Menteri Korsel Lee Nak-yon Selasa kemarin pergi ke Jepang untuk menghadiri upacara penobatan Kaisar Naruhito atas nama Presiden Moon Jae-in.

Lee berencana untuk bertemu Perdana Menteri Shinzo Abe pada Kamis. Pertemuan itu menjadi kontak tertinggi antara kedua negara sejak pembatasan ekspor Juli.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: