Karenanya, SYL menegaskan dirinya fokus membangun Sistem Komando Strategis Teknis Pertanian (Kostra Tani) dalam 100 hari pertama, dan dalam level lapangan, pengendalian dan operasionalnya dipusatkan di kecamatan-kecamatan, dengan keterlibatan pihak lainnya seperti TNI Polri.
Sementara Mentan periode 1992-1997, Sjarifuddin Baharsjah mengungkapkan jika kemampuan lokal dan kemampuan petani bersama dengan peneliti tanpa banyak campur tangan menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
"Sebaiknya kita mengapresiasi kemampuan petani kita, tidak perlu diributkan dengan peraturan peraturan dan subsidinya tidak efektif," ungkapnya.
Baca Juga: SYL: Komando Strategis Pertanian Segera Diaktifkan
Pada kesempatan yang sama, Mentan periode 2000-2004, Bungaran Saragih mengapresiasi seluruh rangkaian tatap muka dan silaturahmi ini. Kata dia, komunikasi yang dibangun sangat bagus untuk perkembangan dan pembangunan pertanian ke depan.
"Development for agriculture penting. Bagaimana mengikutsertakan institusi lain untuk membangun pertanian seperti Kementerian PUPR, perindustrian, Kementrian Perdagangan, dan kementerian lainnya," katanya.
Suswono, Menteri Pertanian periode 2009–2014, juga mengatakan jika persoalan pertanian bukan hanya tanggung jawab Kementan, tetapi juga menjadi tanggung jawab lintas sektor.
"Saya kira bagus sekali kalau kita mampu berkoordinasi dan mampu mengajak kementerian lain untuk membangun pertanian. Kalau bisa digerakkan dan dioptimalkan, maka hasilnya akan sangat baik," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: