Aktivis Kayla Muller Diperkosa dan Dibunuh ISIS, Keluarga Bersyukur al-Baghdadi Tewas
Keluarga Kayla Mueller bersyukur mendengar berita bahwa pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi tewas selama operasi pasukan khusus Amerika Serikat (AS) di Idlib, Suriah.
Kayla adalah aktivis pekerja sosial asal Arizona yang diculik ISIS di Suriah pada tahun 2013. Selama menjadi sandera, ia dilaporkan telah diperkosa berulang kali oleh al-Baghdadi sebelum akhirnya tewas.
Nama aktivis 26 tahun itu juga dijadikan nama operasi pasukan khusus AS terhadap pemimpin ISIS pekan lalu. Selama "Operation Kayla Mueller" pasukan khusus AS dan anjing pelacak mengejar pemimpin ISIS yang berusaha melarikan diri melalui terowongan. Pemimpin kelompok teroris itu terpojok dan akhirnya meledakkan rompi bom bunuh diri ketika pasukan AS dan anjing pelacak mencoba mendekatinya.
Baca Juga: Departemen Pertahanan AS: Abu Jenazah Al-Baghdadi Sudah Dibuang
Marsha Mueller, ibu Kayla, mengaku mengetahui tentang kematian bos ISIS dari pengumuman Presiden Donald Trump yang disiarkan televisi.
"Kami sangat tersentuh oleh apa yang dia (Presiden Trump) katakan. Kami bersyukur bahwa mereka tidak main-main dan langsung masuk," kata Marsha kepada CNN dalam sebuah wawancara telepon.
Kayla Mueller awalnya melakukan perjalanan ke perbatasan Turki-Suriah untuk bekerja bersama Dewan Pengungsi Denmark dan organisasi kemanusiaan Support to Life pada 2012. Dia kemudian diculik dan disandera oleh ISIS di Aleppo pada 2013, setelah mengunjungi rumah sakit Spanish Doctors Without Borders (Dokter Tanpa Batas Spanyol).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: