Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rogoh Kocek sampai Rp5,6 Miliar, AS Bisa Atasi Bug di Helm Pilot Jet F-35

Rogoh Kocek sampai Rp5,6 Miliar, AS Bisa Atasi Bug di Helm Pilot Jet F-35 Kredit Foto: Lockheed Martin
Warta Ekonomi, Washington -

Militer Amerika Serikat (AS) akhirnya menemukan cara untuk mengatasi bug pada helm paling canggih di dunia yang digunakan oleh pilot yang menerbangkan jet tempur siluman F-35. Helm pilot itu senilai USD400.000 atau lebih dari Rp5,6 miliar.

Sebuah bug di layar tampilan helm supermahal yang digunakan oleh para penerbang F-35 menyebabkan cahaya hijau ketika terbang dalam kondisi sangat redup dan sekarang dapat diatasi dengan menggunakan berbagai jenis pencahayaan semikonduktor.

Cahaya hijau yang mengganggu dianggap sangat penting sehingga pembatasan diberlakukan pada beberapa pendaratan malam di kapal induk. Bug atau kondisi cacat desain helm itu dianggap sebagai kesalahan yang diklasifikasikan sebagai perbaikan "Prioritas Satu" oleh kantor tes Pentagon. Selain cahaya hijau, ada juga garis membingungkan pada helm yang terlihat oleh beberapa pilot.

Baca Juga: Jet Tempur Siluman F-35 Norwegia Siap Beroperasi

Raksasa pertahanan Lockheed Martin Corp telah dikontrak oleh Kantor Program Gabungan F-35 untuk mendesain ulang, memodifikasi headpieces dengan memasang organic light-emitting diodes (OLED) untuk menggantikan liquid crystal displays (LCD) tradisional.

"Dalam kemitraan dengan Kantor Program Gabungan F-35 dan pelanggan Angkatan Laut AS kami, kami telah berupaya mentransisikan teknologi helm dari LCD tradisional ke sistem OLED," kata Manajer Program Jim Gigliotti melalui email, seperti dikutip Bloomberg, Senin (11/11/2019). Lockheed Martin tidak memberikan rincian angka untuk jumlah helm yang membutuhkan modifikasi atau pun biaya upgrade.

Teknologi OLED dapat memberikan sejumlah manfaat manufaktur dan pengguna dibandingkan alternatif LCD yang lebih tua, termasuk penggunaan layar fleksibel, kualitas gambar yang lebih baik, dan waktu respons yang lebih cepat, dan digunakan pada TV layar datar, telepon pintar, serta jam tangan digital.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: