Umbi porang atau tumbuhan dengan nama latin Amorphophallus muelleri blume digadang menjadi primadona ekspor dari produk umbi-umbian. Hal ini terungkap setelah petani asal desa Kepel, Jawa Timur yang sukses melakukan budidaya dan ekspor porang.
Lantas, berapa harga ekspor Porang dan seberapa jauh potensinya untuk diekspor?
Kepala Biro Humas Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri, mengatakan bahwa hari ini (18/11/2019) sedang ada porang yang diekspor ke China dari Jawa Tengah. Jumlah ekspor untuk hari ini seperti disebutkan oleh Kuntoro cukup fantastis.
Baca Juga: Makin Bersinar! 60 Ton Porang Diekspor ke China
"Hari ini saja kita di Semarang ekspor porang 60 ton. Itu setara dengan 3 kontainer. Porang dieskpor ke China dengan nilai Rp1,2 miliar," ujarnya usai acara Peluang Bisnis Generasi Millenial Pada Sektor Agribisnis yang digelar di auditorium Soeria Atmadja Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Selasa (19/11/2019).
Artinya, jika 60 ribu kilo dihargai Rp1,2 miliar, per kilonya harga porang mencapai Rp20 ribu. Jika dicek dari laman harga.web.id, porang sendiri memiliki nilai jual dalam produk mentah seharga Rp4 ribu per kilo, lalu dalam bentuk chip seharga Rp14 ribu per kilo. Ekspor porang yang dikirim ke China hari ini disebut Kuntoro merupakan porang berbentuk chips. Artinya, ada kenaikan harga dari harga biasanya.
Kemudian, melansir dari laman pertanian.go.id, Badan Karantina Pertanian menyebut sudah mengekspor 254 ton porang ke beberapa negara yakni Jepang, Vietnam, Australia, China, dan lainnya. Nilai ekspor disebut mencapai Rp11,3 miliar.
Tahun ini, menurut Kuntoro, sepanjang Januari hingga November 2019 sudah ada 500-an ton porang yang diekspor.
"Sepanjang Januari sampai November sudah dilepas 503 ton dari Tanjung Emas saja. Itu berarti baru dari Jawa Tengah dan sekitarnya. Silakan kalikan 20 ribu saja, itu baru dari satu pintu saja," ujarnya.
Tidak hanya menjanjikan, menurutnya, permintaan pasar ekspor menurut Kuntoro akan terus naik. Harganya pun disebut tetap menanjak dari tahun ke tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: