Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Cara Budi Daya Umbi Porang Si Kecil Incaran Banyak Orang

Begini Cara Budi Daya Umbi Porang Si Kecil Incaran Banyak Orang Kredit Foto: Istimewa

Perkembangbiakan tanaman porang dapat dilakukan dengan cara generatif maupun vegetatif. Secara umum perkembangbiakan tanaman porang dapat dilakukan dengan beberapa cara, yakni perkembangbiakan dengan katak, perkembangbiakan dengan biji/buah, Perkembangbiakan dengan Umbi.

Katak merupakan bintil berwarna coklat kehitaman yang muncul pada pangkal atau tangkai daun. Dalam 1 kg Katak berisi sekitar 100 butir katak. Katak ini pada masa panen dikumpulkan kemudian disimpan sehingga bila memasuki musim hujan bisa langsung ditanam pada lahan yang telah disiapkan.

Sedangkan dengan biji atau buah, tanaman Porang pada setiap kurun waktu empat tahun akan menghasilkan bunga yang kemudian menjadi buah atau biji. Dalam satu tongkol buah bisa menghasilkan biji sampai 250 butir yang dapat digunakan sebagai bibit Porang dengan cara disemaikan terlebih dahulu.

Baca Juga: Heboh Umbi Porang, Kementan Siapkan SOP Budi Daya Porang

Jika ingin mengembangbiakan porang dengan umbi yang kecil, ini diperoleh dari hasil pengurangan tanaman yang sudah terlalu rapat sehingga perlu untuk dikurangi. Hasil pengurangan ini dikumpulkan yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai bibit.

Apabila dengan umbi yang besar, ini dilakukan dengan cara umbi yang besar tersebut dipecah-pecah sesuai dengan selera selanjutnya ditanam pada lahan yang telah disiapkan.

Biasanya, umbi porang dapat dipanen setelah tanaman berusia 3 tahun atau batang porang sudah terlihat menguning.

Sebenarnya tanaman porang sudah dibudi dayakan sejak 1970-an silam. Namun, sementara ini budidaya porang masih berpusat di daerah Jawa terutama Jawa Timur. Padahal tanaman porang memiliki prospek yang sangat bagus untuk dikembangkan. Tanaman porang merupakan komoditas ekspor dengan pangsa pasar utama Jepang dan China. Bahkan, di Jawa Timur sendiri budi daya tanaman ini sangat didukung oleh pemerintah setempat.

Tanaman porang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Harga porang bisa mencapai Rp2.500 untuk satu umbi dengan berat 4 kilogram. Dalam hitungan normal 100 pohon porang bisa menghasilkan Rp1 juta.

Untuk luasan 1 hektare bisa ditanam sebanyak 6.000 bibit pohon porang, dengan begitu bisa menghasilkan 24 ton/hektare, yakni dengan penghitungan 6.000 dikalikan 4 kilogram. Artinya,  dalam hitungan kasar, jika satu hektare bisa menghasilkan 24 ton, dan dikalikan dengan harga Rp2.500/kilogram, kurang lebih bisa menghasilkan Rp60 juta.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: