Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung isi tas para notaris agar bukan hanya berisi pulpen dan cap, tapi juga "laptop" dan "tablet".
"Dulu tas notaris isinya pulpen, cap, meterai, sekarang seharusnya isinya 'laptop', 'tablet' yang terkoneksi internet, sehingga kalau klien butuh apa-apa bisa cepat diurus secara 'online'. Ini harus segera dimulai," kata Presiden Jokowi, saat membuka Kongres ke-29 Notaris Dunia tahun 2019, di Jakarta, Kamis (28/11/2019).
"Saya paham teknologi berubah cepat, tapi kalau notaris juga tidak berubah maka notaris akan tertinggal dan ditinggalkan klien-klien kita," ujar Presiden.
Baca Juga: Jokowi Kasih Grasi ke Koruptor Sakit, Sindiran PKS Menusuk!!
Baca Juga: Izin FPI Diperpanjang, Warganet Bikin Tagar #JokowiTakutFPI
Presiden pun mendorong agar notaris memanfaatkan kecanggihan teknologi.
"Hal ini harus didukung dengan ekosistem yang baik meski memang regulasi sering ketinggalan. Misalnya kehadiran fisik bisa dilakukan dengan pemanfaatan teknologi, bisa dengan 'video call', tanda tangan elektronik tanpa kehilangan bukti elektroniknya, layanan kenotariatan harus adaptif dengan teknologi," kata Presiden.
Presiden mengatakan bahwa saat ini "artificial intelligence" (kecerdasan buatan) maupun "internet of things" sudah membawa warna lain kepada dunia.
"Semua negara terkena dampak dari era disrupsi, era disrupsi memberikan tantangan-tantangan baru dan besar, dimana pemerintah, pelaku bisnis dan kalangan notaris harus mengubah proses pemerintahan dan bisnis serta budaya kerja perusahaan di semua sektor," ujar Presiden.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil