Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

(Mencoba) Mengenal Mereka yang Tak Bernama

(Mencoba) Mengenal Mereka yang Tak Bernama Kredit Foto: Shutterstock

"Salah satu cara yang kami pilih untuk memanusiakan mereka (ODMK) adalah menyentuh sisi finansialitasnya. Bagaimana pun sebagai manusia mereka tentu punya kebutuhan seperti makan, minum, misal yang perempuan beli pembalut. Sekadar bedak dan semacamnya untuk bersolek, atau yang cowok anggaplah beli jajan atau rokok. Intinya biarpun ODMK mereka juga tetap butuh uang," tutur Triana.

Diakuinya, untuk berbagai kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian dan semacamnya, hal itu sudah ditanggung oleh Griya PMI Peduli. Namun demikian, pendanaan untuk memenuhi kebutuhan itu juga sangat terbatas lantaran Griya PMI Peduli hanya mengandalkan dari dana donasi yang terkumpul, yang secara nominal tentu tidak seberapa. Hal itu masih belum memperhitungkan kebutuhan sekunder para ODMK yang meski terkesan sepele namun dengan jumlah mereka yang hampir mencapai 100 orang, tentu kebutuhannya secara nominal juga tidak bisa diremehkan.

"Akhirnya kami berinisiatif untuk create something yang bisa dijual. Apa saja. Misal mereka suka menggambar, nanti gambarnya disalin di kain kanvas dan dijadikan tas jinjing sebagai gift. Yang suka cerita atau menulis, kami bukukan dan jual bukunya. Lalu bikin kerajinan. Se-enjoy mereka saja, namun menghasilkan," ungkap Triana.

Hasil dari aktivitas ekonomi tersebut, dijelaskan Triana, sebagian besar memang dimanfaatkan untuk membantu pendanaan Griya PMI Peduli. Namun sebagian besar di antaranya juga dipercayakan untuk disimpan para ODMK itu sendiri sebagai pegangan ketika mereka sedang keluar dari panti dan berinteraksi dengan masyarakat umum.

Sembari terus mengajak para ODMK itu untuk menghasilkan produk yang bernilai jual, Griya Schizofren juga secara perlahan menanamkan pemahaman pada mereka soal pentingnya sebagai seorang manusia untuk memiliki penghasilan. Dengan begitu, keberadaan mereka akan lebih dihargai ketika harus bergaul dengan masyarakat luas ketika keluar dari Griya PMI Peduli.

"Paling enggak ketika mereka keluar (panti) lalu pengin jajan atau beli rokok, mereka tidak minta atau malah mencuri. Mereka punya uang sendiri. Dengan begitu mereka tidak gampang dilecehkan secara sosial," papat Triana.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: