Ritase adalah perusahaan rintisan (startup) dalam digitalisasi industri trucking di Indonesia. Dalam kurun waktu satu tahun beroperasi, Ritase mampu mencakup area trucking di Indonesia dan sekarang telah memiliki lebih dari 13.000 armada truk dari 600 perusahaan truk (transporter) yang melayani beberapa perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) terbesar di Indonesia.
Tahun ini Ritase berhasil mendapatkan pendanaan Seri A sebesar US$8,5 juta untuk mendorong pertumbuhan bisnisnya sebagai pelopor layanan trucking digital di Indonesia. Pendanaan tersebut diberikan oleh sejumlah investor, dengan Golden Gate Ventures (SG) sebagai investor terbesar.
Dukungan besar dari investor dan pelanggan strategis telah memosisikan Ritase sebagai startup yang mampu mengintegrasikan alur informasi antara pengirim dan transporter melalui sarana digital tunggal.
Baca Juga: Logistik Maritim 4.0 Kunci Percepat Kebijakan Jokowi
Dalam satu tahun sejak berdirinya, Ritase telah merangkul perusahaan internasional, seperti Nestle, Universal Ribena Corporation (URC), Japfa, Signify/Phillips Lighting, Lotte, dan Perfeti Van Melle.
Memberi layanan kepada perusahaan terkemuka seperti Nestle menghasilkan pembelajaran yang berharga dalam melayani pasar perusahaan FMCG. Dari pengalaman itu, Ritase telah mengembangkan fitur-fitur penting, termasuk transparansi kepada pengirim dan transporter, digital order processing management, serta perencanaan beban dan optimasi rute.
Selain itu, Ritase didukung sarana yang bersifat open-API dan perangkat lunak cloud-based memungkinkan pengirim untuk menikmati akses informasi pergerakan barang dan perkembangan di marketplace trucking secara real-time.
"Solusi layanan multimoda yang kami tawarkan belum ada pesaingnya sampai saat ini. Jadi, 2020 adalah momentum kami untuk tumbuh," kata David.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti