PT Kereta Api Indonesia (Persero) memprediksi akan ada kenaikan jumpah penumpang selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 sebesar 4 persen dibanding volueme tahun 2018 dari sebanyak 5,6 juta penumpang menjadi 5,9 juta penumpang.
"Dari direktorat jenderal, komisaris, semua lakukan inspeksi untuk persiapan Natal dan Tahun Baru 2019/2020 dari dua arah utara dan selatan. Kebetulan kami ambil dari jalur selatan dan bahwa nantinya diprediksi ketersediaan tempat duduk akan naik 4 persen. Selama Natal dan Tahun Baru 2020 ini dibanding 2018 ada kenaikan 4 persen dari 5,6 juta penumpang menjadi 5,9 juta penupang," kata Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro saat meninjau Stasiun Blitar, Kota Blitar, Jawa Timur, Rabu.
Baca Juga: Dirut KAI Resmikan Patung Bung Karno di Stasiun Blitar
Pihaknya telah menetapkan masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2019/2020 selama 18 hari mulai 19 Desember 2019 sampai dengan 5 Januari 2020. Guna memastikan kesiapan menghadapi angkutan Natal dan tahun baru tersebut, Direktur Utama KAI Edi Sukmoro bersama jajaran melakukan pemeriksaan langsung kesiapan Daop 7 Madiun.
"Kegiatan inspeksi ini untuk memastikan lagi kesiapan KAI menjelang peak season pada momen Natal dan tahun baru yang sebentar lagi akan dimulai. Pengecekan dilakukan mulai dari kesiapan jalur, stasiun, pelayanan, hingga SDM. Saya meminta kepada seluruh pegawai KAI agar memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat, khususnya selama momen ini," ujar Edi.
Sementara itu, guna mengakomodasi adanya lonjakan penumpang tersebut, PT KAI akan menjalankan 374 KA Reguler dan 30 KA Natal dan tahun baru atau total 404 perjalanan KA, naik 2 persen dibandingkan 2018 sebanyak 394 KA.
Pihaknya menambahkan, dalam perjalanan tersebut juga dilakukan identifikasi titik-titik rawan yang harus dijaga ekstra. Mengingat angkutan selama Natal dan tahun baru tersebut bertepatan dengan datangnya musim hujan dan frekuensi perjalanan kereta api semakin banyak.
Terdapat 351 titik rawan di seluruh Jawa dan Sumatera yang perlu mendapatkan perhatian ekstra yaitu 99 titik rawan banjir, 157 titik rawan longsor, 85 titik amblesan dan 10 titik pencurian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: