Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar AS Membabi Buta, Rupiah Terlunta-Lunta!

Dolar AS Membabi Buta, Rupiah Terlunta-Lunta! Teller Bank Mandiri menunjukkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Bank Mandiri KCP Jakarta DPR, Senin (7/1/2019). Kurs Rupiah terhadap Dolar AS menguat 1,3 persen menjadi Rp14.080. | Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hubungan AS-China yang semakin positif menjadi senjata utama bagi dolar AS untuk menyerang mata uang dunia secara membabi buta. Bagaimana tidak, pada perdagangan spot Rabu (18/12/2019), dolar AS perkasa di hampir semua mata uang dunia, seperti dolar Australia, euro, dolar Kanada, dolar New Zealand, dan poundsterling.

Pasukan mata uang Benua Kuning pun turut dilumpuhkan oleh dolar AS, termasuk di dalamnya yuan, dolar Hong Kong, won, dolar Singapura, baht, dan rupiah. Hanyalah yen dan dolar Taiwan yang masih mampu menguat terbatas di hadapan mata uang Paman Sam itu.

Baca Juga: Nasib Rupiah: Gertak Dolar AS Duluan, Bertekuk Lutut Kemudian!

Di kala dolar AS secara membabi buta membuat dunia bungkam, rupiah justru tengah terlunta-lunta. Sejak pembukaan pasar spot pagi tadi, rupiah sudah terkoreksi -0,04% ke level Rp13.990 per dolar AS. Koreksi tersebut kian dalam menjadi -0,12% ke level Rp14.007 per dolar AS, terhitung sampai dengan pukul 10.06 WIB.

Baca Juga: Ups! China Nyinyir ke Trump dan AS, Gak Ikhlas Nih Soal Deal Dagang?

Selain di hadapan dolar AS, rupiah juga tak berdaya di hadapan dolar Australia dan euro dengan depresiasi masing-masing sebesar -0,01%. Adapun di hadapan poundsterling, rupiah mampu unggul sebesar 0,11%.

Nasib rupiah yang tak mujur juga dialami di kandang sendiri, Asia. Saat ini sang Garuda bergerak variatif dengan kecenderungan melemah, terutama di hadapan yen (-0,16%), dolar Taiwan (-0,15%), dolar Hong Kong (-0,11%), ringgit (-0,03%), dan dolar Singapura (-0,02%). Beruntung, rupiah masih tampil lebih baik daripada baht (0,13%), yuan (0,10%), dan won (0,08%).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: