Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ups! China Nyinyir ke Trump dan AS, Gak Ikhlas Nih Soal Deal Dagang?

Ups! China Nyinyir ke Trump dan AS, Gak Ikhlas Nih Soal Deal Dagang? Kredit Foto: Redaksi 1
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Donald Trump dan para negosiator AS tengah bersorak sorai atas pencapaian deal dagang tahap I dengan China. Terlebih lagi, dalam perjanjian dagang tersebut China dikatakan siap untuk melipatgandakan pembelian atas produk pertanian AS hingga dua kali lipat menjadi US$50 miliar mulai tahun 2020 mendatang.

Bak merasa di atas angin, Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, dengan penuh keyakinan mengatakan bahwa China benar-benar akan menjalankan persyaratan peningkatan pembelian produk pertanian, manufaktur, dan energi AS senilai US$200 miliar paling tidak selama dua tahun ke depan.

Baca Juga: Trump Tangguhkan Bea Masuk, AS Dapat Ganjaran dari China!

"Ini benar-benar dilakukan, sungguh!" singkat Robert Lighthizer dikutip dari Reuters, Selasa (17/12/2019).

Di tengah diskusi para negosiator perihal penentuan tanggal penandatanganan perjanjian dagang tahap I, phak China justru menyatakan akan tetap bersikap hati-hati. Pasalnya, perjanjian dagang tahap I bukan berarti menyelesaikan semua masalah dalam perang dagang

Baca Juga: Trump Tweet Soal Potensi Damai Dagang dengan China, Warganet Amerika: Halah, Basi!

"Kesepakatan dagang adalah pencapaian bertahap dan tidak berarti bahwa sengketa perdagangan diselesaikan sekali dan untuk semua," imbuh seorang sumber di China.

Sepaham dengan sumber tersebut, seorang profesor di Universitas Renmin dan penasihat kabinet China, Shi Yinhong, berspekulasi bahwa Trump mungkin saja akan membuat posisi China selalu dalam tekanan, meskipun perjanjian dagang telah diteken kedua negara tersebut.

"Trump juga akan memaksa China untuk membeli banyak energi AS dan produk-produk manufaktur pada tahap ini atau tahap berikutnya. Lihatlah Trump dan Lighthizer, mereka sangat senang. Tetapi, pemerintah kami hanya melaporkan fakta, kami tidak tidak bersorak," tegas Shi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: