Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Beberkan 4 Faktor yang Bikin Inflasi Rendah di 2019

BI Beberkan 4 Faktor yang Bikin Inflasi Rendah di 2019 Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa inflasi sepanjang 2019 merupakan inflasi terendah selama 20 tahun terakhir. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2019 tercatat 2,72% (yoy) sehingga kembali berada dalam sasarannya selama lima tahun terakhir dimana pada 2019 sebesar 3,5%±1%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa ada empat faktor yang menyebabkan inflasi tahun 2019 rendah, bahkan lebih rendah dari perkiraan bank sentral. Pertama, kapasitas produksi atau pasokan jauh memadai dari permintaan.

Baca Juga: BI Klaim Inflasi Sesuai Target Selama Lima Tahun Terakhir

"Permintaan naik, tapi kapasitas produksi kita masih memenuhi sehingga produsen masih bisa memenuhi kenaikan permintaan. Dengan begitu, tekanan harga dari sisi permintaan sangat rendah. Ini terlihat dari inflasi inti cerminkan seberapa jauh pasokan bisa memenuhi pemrintaan. Kalau istilahnya teknisnya kesenjangan output atau output gap masih negatif. Itu faktor yang pertama," kata Perry.

Faktor Kedua, lanjut Perry, koordinasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BI mampu memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan dan keterjangkauan harganya. "Itu tunjukan inflasi volatile food juga rendah bahkan sejumlah barang komoditas deflasi, bawang merah, cabai naik sedikit tapi nggak besar. Komponen bahan mkanan inflasi rendah," paparnya.

Tercatat, inflasi volatile food pada 2019 terkendali pada level 4,30% (yoy), didukung oleh sinergi kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah sehingga ketersediaan pasokan pangan tetap terjaga, di tengah gangguan cuaca yang sempat terjadi di pertengahan 2019. Sementara itu, inflasi administered prices tercatat rendah sebesar 0,51% (yoy), sejalan minimalnya kebijakan terkait tarif dan harga barang dan jasa yang diatur Pemerintah.

Kemudian faktor ketiga, tegas Perry, rendahnya inflasi didorong oleh nilai tukar Rupiah yang stabil bahkan apresiasi sehingga tekanan harga global sangat rendah, bahkan tidak signifikan karena stabilitas nilai tukar Rupiah terkendali. Hal ini membuat harga dalam negeri atas barang yang diimpor rendah.

"Keempat terjaganya ekspektasi harga ke depan. Survei ekspektasi Konsumen atau perkiraan inflasi terjaga rendah," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: