Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenang Industri Sawit di 2019, Bagaimana dengan 2020?

Mengenang Industri Sawit di 2019, Bagaimana dengan 2020? Pekerja memasukkan Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke dalam truk di salah satu tempat penampungan di Desa Seumantok, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, Sabtu (7/12/2019). Pedagang pengumpul mengaku, sejak dua pekan terakhir harga TBS kelapa sawit mulai membaik dari Rp700 per kilogram menjadi Rp1.210 per kilogram. | Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas

Di sisi lain, permintaan CPO dunia diprediksi mengalami peningkatan dari 78,2 juta ton di 2019 menjadi 80–81 juta ton pada 2020. Implementasi kebijakan mandatori biodiesel sawit yang dilakukan di Indonesia (B30), Malaysia (B20), dan Thailand (B10); dampak trade war China-AS; serta mewabahnya african swine fever (ASF) di China sehingga minyak kedelai (soybean oil/SBO) tersubstitusikan oleh CPO diperkirakan akan mendorong konsumsi sehingga meningkatkan permintaan minyak sawit dunia dari negara-negara importir.

Data Oil World mencatat, pangsa penggunaan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel dunia mencapai 33% selama periode 2015–2019.

Baca Juga: Say No To Benih Sawit Ilegitim!

Pertumbuhan produksi CPO dunia yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan konsumsinya berimplikasi pada menipisnya stok CPO di pasar global yang diperkirakan hanya 2–3 juta ton pada September 2020 mendatang.

Harga CPO CIF Rotterdam diprediksi menguat hingga 16% pada periode Januari–Juni 2020. Kondisi ini diharapkan akan kembali menggairahkan dan menjadi keberuntungan baru bagi industri sawit nasional sehingga peningkatan profit bagi stakeholders yang terlibat akan semakin nyata.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: