Pakar Bilang Serangan Rudal ke Markas Militer AS di Irak 'Settingan', Iran Masih Tahan Diri?
Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut bahwa tujuan utama Iran setelah pembunuhan Soleimani adalah memaksa AS untuk menarik semua pasukan militernya dari Timur Tengah. Perdana Menteri Irak, Adel Abdul Mahdi, juga menyerukan agar AS segera menarik sekitar 5.000 tentaranya yang ditempatkan di Irak.
Namun analis urusan militer Iran, Hossein Aryan mengatakan, tujuan Iran dan Irak untuk mengusir tentara AS sulit terjadi. Sekalipun ketegangan meningkat, namun, para ahli mengatakan baik AS maupun Iran sebenarnya tidak mau ada perang terbuka di Timur Tengah.
"Saya pikir AS dan Iran tidak akan terlalu frontal berperang di Irak. Saya pikir Iran akan melanjutkan taktik mereka menggunakan serangan proksi dan menyamarkan serangannya," kata Paolo Casaca.
Ketegangan antara AS dan Iran telah berjalan hampir dua tahun, sejak Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa AS menarik diri dari Perjanjian Atom Iran, yang disepakati tahun 2015 oleh Iran, AS, Prancis, Inggris, Rusia dan Jerman setelah perundingan alot.
Sejak itu, Trump memberlakukan kembali sanksi-sanksi ekonomi yang menyulitkan Iran, karena mereka tidak bisa lagi menjual minyak ke luar negeri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: