Walau Musuhan, Iran Ajak AS Selidiki Tragedi Ukraine International Airlines
Sekretaris Dewan Keamanan Ukraina, Oleksiy Danilov, mengatakan para pejabatnya sudah berada di Iran dengan misi untuk mencari puing rudal atau bukti lain yang mendukung dugaan bahwa pesawat sipil itu jatuh akibat serangan.
"Serangan roket, mungkin sistem rudal Tor, adalah di antara teori kerja utama, karena ada informasi di internet tentang unsur-unsur rudal yang ditemukan di dekat lokasi kecelakaan," katanya.
Baca Juga: Tak Percaya, Trump: Ukraine International Airlines Jatuh Bukan karena Masalah Teknis
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dinas intelijen negaranya telah mencapai kesimpulan yang sama. Tak ada warga Inggris yang masuk dalam daftar korban tewas.
"Sekarang ada badan informasi bahwa penerbangan itu ditembak jatuh oleh rudal surface-to-air Iran. Ini mungkin tidak disengaja. Kami bekerja sama dengan Kanada dan mitra internasional kami dan sekarang perlu ada investigasi yang transparan dan penuh," kata Johnson dalam sebuah pernyataan.
"Inggris terus menyerukan semua pihak mendesak untuk mengurangi ketegangan di kawasan itu," imbuh dia.
Johnson telah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Menurut seorang juru bicara presiden Ukraina, kedua pemimpin itu menyerukan penyelidikan yang kredibel dan transparan tentang apa yang terjadi.
Selama beberapa hari terakhir, setidaknya dua gambar beredar di media sosial yang menunjukkan puing-puing rudal Tor buatan Rusia. Foto-foto itu sebelumnya tidak diunggah ke internet, tetapi upaya untuk melakukan geolokasi ke situs kecelakaan sejauh ini gagal, dan foto-foto itu kemungkinan tidak terkait.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti