Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Virus Korona Merebak, MARK Yakin Bakal Terimbas Positif

Virus Korona Merebak, MARK Yakin Bakal Terimbas Positif Kredit Foto: Mark
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah virus menyerupai Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) diketahui sedang mewabah di China dan dikhawatirkan bakal menyebar secara luas dalam waktu dekat.

Sejauh ini jumlah orang yang terinfeksi virus baru tersebut dilaporkan telah meningkat tiga kali lipat hingga mengakibatkan empat dari 200 orang meninggal dunia di pusat kota China, yaitu Wuhan, Beijing, Shanghai, dan Guangdong.

"Bila wabah ini berkepanjangan, maka otomatis permintaan sarung tangan secara global akan meningkat tajam dan (kondisi) ini akan menguntungkan kami sebagai pemasok 35 persen pasar cetakan sarung tangan karet dunia, dengan pasar utama Malaysia. Kita tahu, Malaysia merupakan pemasok sarung tangan terbesar dunia dengan pangsa pasar sebesar 63 persen pada 2019," ujar Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), Ridwan Goh dalam keterangan resminya, Kamis (23/1/2020).

Baca Juga: Pasar di Wuhan Ini Jual Ular, Tikus hingga Serigala Hidup, Asal Muasal Virus Korona?

Menurut Ridwan, penggunaan sarung tangan di China sejauh ini masih cukup rendah karena tingkat kesadaran masyarakat terhadap manfaat penggunaan sarung tangan terhadap proteksi kesehatan masih relatif rendah.

Karenanya, secara pasokan juga China tidak memiliki pemasok sarung tangan yang cukup untuk memenuhi permintaan yang diyakini bakal melonjak pesat seiring dengan ditemukannya kasus virus yang dikenal dengan sebutan korona itu.

Wabah serupa SARS ini sudah pernah terjadi sebelumnya pada 2003 dan analis dari CGS-CIMB memperkirakan permintaan sarung tangan global saat itu meningkat dari 12 persen menjadi 16 persen, di mana konsumsi sarung tangan secara global bertumbuh secara konsisten dengan CAGR 8 hingga 10 persen per tahun.

"Untuk ke depannya, kami yakin bahwa virus ini akan memberikan dampak kesadaran kesehatan yang lebih tinggi, terutama di negara-negara berkembang dan akan mendorong permintaan sarung tangan," tutur Ridwan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: