Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AmazeVR Bangun Area Hiburan dan Relaksasi di Bandara Berbasis VR

AmazeVR Bangun Area Hiburan dan Relaksasi di Bandara Berbasis VR Kredit Foto: AP II
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menunggu pesawat di bandara kadang membosankan. Ditambah lagi tidak adanya hiburan yang dapat dinikmati, menunggu pesawat menjadi sangat menjemukan.

Barangkali karena alasan itulah, AmazeVR, perusahaan digital rintisan (startup) berbasis di Los Angeles, mengembangkan teknologi realitas virtual berbasis lokasi. AmazeVR telah memulai proyek tersebut di Bandara International Incheon, Seoul, Korea Selatan.

Baca Juga: Duh! Implementasi VR di Indonesia Rendah, Penyebabnya...

Perusahaan startup yang meluncur Mei 2019 ini hadir dengan dukungan dari produsen perangkat keras Korea LG, melalui Partners Investment dan YG Investment, cabang pembiayaan YG Entertainment. YG Entertainment merupakan kandang artis pop Korea dan memiliki label rekaman, agensi bakat, perusahaan produksi dan manajemen acara, serta perusahaan produksi konser.

Didirikan oleh kader eksekutif teknologi Korea berpengalaman, AmazeVR soft-membuka pusat hiburan seluas 11.000 kaki persegi di stasiun kereta air Incheon menuju Terminal 1. Tempat ini merupakan campuran area meditasi dan video VR yang berfokus pada relaksasi. Ada juga panggung pertunjukan untuk menampilkan pertunjukan yang luar biasa dari musisi populer dan taman bermain indoor untuk anak-anak.

Steve Lee, chief executive AmazeVR mengatakan, sebagai pemimpin di pasar konsumen VR online, AmazeVR ingin memperluas distribusi dan memperluas kemampuan menuju pengalaman imersif offline. Melalui hub berbasis lokasi ini di Bandara Internasional Incheon, perusahaan dapat mengekspos pasar yang belum dimanfaatkan. Tidak hanya untuk konten hebat yang diproduksi AmazeVR, tetapi juga keajaiban VR secara umum.

"Investor kami menyadari hal ini dan memiliki koneksi mendalam dalam industri musik dan hiburan, yang akan membantu kami mengembangkan pengalaman VR yang unik dengan konten yang lebih luar biasa yang akan memperluas adopsi VR secara global," jelas Steve, seperti dikutip techcrunch.

Earnest Lee, chief content officer AmazeVR menambahkan, saat ini perusahaan telah menjalin kemitraan dengan dua studio hiburan immersive terakhir yang tersisa, Atlas V dan Felix & Paul Studios. Menurutnya, pasar VR masih cukup baru dan AmazeVR hadir menawarkan hiburan berbasis lokasi.

"Ini adalah awal untuk masuk ke industri berbasis lokasi," jelas Earnest. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: