Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Curhat Mahasiswi Indonesia di Wuhan: Kota Sepi dan Waswas Kalau Keluar Beli Makanan, Menyiksa!

Curhat Mahasiswi Indonesia di Wuhan: Kota Sepi dan Waswas Kalau Keluar Beli Makanan, Menyiksa! Kredit Foto: Reuters/Wayne Duplessis

 

“Yang saat ini dibutuhkan di kampus kami itu, kalau secara kebutuhan pokok kami kurang sayur. Soalnya apa? Kalau misalnya kita telat dikit ke supermarket udah habis, soalnya kita rebutan sayur disana,” ujar Erda.

Tidak hanya kebutuhan pokok seperti makanan, kebutuhan lain seperti masker dan obat-obatan juga ia sebut mengalami kenaikan harga berkali-kali lipat.

 

“Masker yang biasa yang biru, yang biasanya dipakai di rumah sakit itu aja itu 50 biji harganya 50 kuai atau 50 yuan itu setara hampir seratus ribunya Indonesia. Itu cuma 50 biji doang, normalnya 1 kuai bisa dapat 5 biasanya, jauh banget perbandingannya,” jelas Erda.

 

“Kalau obat-obatan, bisa lima kali lipat naiknya karena terbatas juga,” tambahnya.

 

Meski demikian, Erda mengakui bahwa KBRI di Cina telah memberikan bantuan uang kepada WNI yang tinggal di daerah karantina, sebesar 280 kuai per orang untuk kebutuhan selama satu minggu.

Libur kuliah diperpanjang karena virus corona

Saat ini Erda tengah menempuh kuliah magister jurusan Master Teaching Chinese to Speakers of Other Language (MTCSOL). Ini merupakan tahun kedua baginya sejak memulai kuliah pada 2018 lalu.

 

Erda menceritakan bahwa perkuliahan di Wuhan saat ini sedang dalam waktu liburan musim dingin yang sudah dimulai sejak Desember tahun lalu. Namun, karena adanya wabah virus corona yang saat ini melanda Cina, libur tersebut akhirnya diperpanjang sampai waktu yang masih belum jelas.

"Ada yang bilang Plan A itu diperpanjang sampai 6 minggu, yang Plan B sampai waktu yang tidak ditentukan tapi itu pun masih belum jelas," ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: