Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hengkang dari Uni Eropa, Berikut Konsekuensi yang Ditanggung Inggris

Hengkang dari Uni Eropa, Berikut Konsekuensi yang Ditanggung Inggris Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berjabat tangan selama konferensi pers setelah menyetujui kesepakatan Brexit, di sela-sela KTT para pemimpin Uni Eropa, di Brussels, Belgia. | Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Inggris resmi hengkang dari Uni Eropa (Brexit) pada Jumat (31/) pukul 23:00 waktu setempat atau Sabtu (1/2) pukul 06:00 WIB. Presiden Dewan Eropa Charles Michel memperingatkan bahwa pasca-hengkang, akses Inggris ke pasar Eropa akan dibatasi.

"Semakin banyak Inggris menyimpang dari standar Uni Eropa, semakin sedikit akses ke pasar tunggal yang dimilikinya," kata dia, Jumat (31/1).

Baca Juga: PM Inggris: Brexit adalah Awal

Wakil Perdana Menteri Irlandia Simon Coveney mengatakan Inggris dan Uni Eropa akan berjuang cukup keras untuk mencapai kesepakatan dagang selama periode transisi 11 bulan. "Terlalu banyak (hal) untuk disepakati," ujarnya.

Pemimpin Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn menyebut bahwa saat ini Inggris berada di persimpangan. Dia menegaskan partainya akan meminta pemerintah untuk mempertanggungjawabakan setiap langkah yang diambilnya.

Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon tampaknya tak puas dengan resminya Inggris hengkang dari Uni Eropa. Sebab hal itu melawan atau tak sejalan kehendak mayoritas rakyatnya.

Menurutnya Skotlandia memiliki prospek masa depan yang lebih cerah dan lebih baik sebagai bangsa Eropa yang setara serta merdeka. Belum lama ini, Sturgeon diketahui telah meminta izin dari Boris Johnson untuk menghelat referendum kemerdekaan.

The European Securities and Markets Authority (ESMA) mengatakan akan memeriksa bagaimana Inggris menerapkan aturan keuangan Uni Eropa selama periode transisi. "Dalam 11 bulan mendatang, ESMA akan terus memantau penerapan hukum Uni Eropa ke dan di Inggris serta akan memantau perkembangan dalam persiapan untuk akhir periode transisi," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: