Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan Inspeksi Pengawasan Lalu Lintas Produk Pertanian di Bandara Soetta

Mentan Inspeksi Pengawasan Lalu Lintas Produk Pertanian di Bandara Soetta Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan inspeksi pengawasan tindakan karantina berupa pemeriksaan pada lalu lintas hewan dan produknya di Bandara Soekarno Hatta, Senin (3/2/2020). 

Sejalan dengan informasi dari lembaga kesehatan hewan dunia, OIE bahwa penyakit pernapasan akut corona yang tengah mewabah ini akibat virus novel corona (2019-nCov). Data urutan genetiknya virus ini adalah kerabat dekat CoV lain yang ditemukan pada populasi kelelawar Rhinolophus (kelelawar Horseshoe).

Untuk itu, dipandang perlu dilakukan pengetatan pengawasan terhadap lalu lintas sumber hewan (termasuk spesiesnya) yang masuk ke Indonesia agar dapat mengantisipasi potensi dari reservoir hewan dalam penyakit ini.

Baca Juga: Bikin Resah! Dokter Bilang Orang-orang Tanpa Gejala Bisa Tularkan Virus Corona

"Ini yang menjadi perhatian, khususnya bagi jajaran Karantina Pertanian, untuk terus memantau kondisi terkini dari organisai resmi dan mengantisipasi kesehatan dan keamanan dari media pembawa hama penyakit, baik hewan dan tumbuhan. Pengawasan harus diperkuat," kata SYL.

Penyakit asal Hewan

Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil yang turut mendampingi kunjungan kerja Mentan menjelaskan bahwa coronavirus (CoV) adalah keluarga virus RNA (asam ribonukleat). Mereka disebut coronavirus karena partikel virus menunjukkan karakteristik 'corona' (mahkota) protein lonjakan di sekitar amplop lipidnya. 

Infeksi CoV sering terjadi pada hewan dan manusia. Beberapa strain CoV adalah zoonosis, artinya mereka dapat ditularkan antara hewan dan manusia, tetapi banyak strain tidak zoonosis.

Pada manusia, CoV dapat menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV), dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Investigasi terperinci menunjukkan bahwa SARS-CoV ditransmisikan dari musang ke manusia, dan MERS-CoV dari unta dromedaris ke manusia.

Kasus pneumonia pada manusia yang tidak diketahui penyebabnya dilaporkan pada 31 Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Kemudian, Center for Diseases Control and Prevention (CDC) USA menyebut novel corona virus disingkat 2019-nCoV adalah penyakit pernapasan akut yang menyerang manusia, yang diidentifikasi sebagai virus penyebab oleh otoritas China pada 7 Januari 2020.

Sejak itu, kasus manusia dengan sejarah perjalanan ke Wuhan telah dilaporkan oleh beberapa provinsi di China dan oleh sejumlah negara di luar China. Hingga hari ini, WHO menyebutkan sudah 25 negara terkena wabah ini.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: