Aktivis dan Jurnalis China Menghilang Setelah Laporkan Situasi Wuhan, Ibunya Bilang...
Seorang jurnalis warga yang melaporkan dari Kota Wuhan, pusat wabah virus corona jenis baru menghilang sejak Kamis 6 Februari 2020.
Chen Qiushi, mengutip The Guardian, Selasa (11/2/202) adalah seorang aktivis hak asasi manusia dan pengacara.
Baca Juga: Pukulan Keras Corona untuk Dunia, China dan Banyak Negara Akui Kewalahan
Ia pergi mengunjungi rumah sakit pada Kamis, dan sejak saat itu, teman-teman serta keluarganya belum bisa menghubungi Chen pada malam harinya.
Menurut ibu Chen, anaknya dikarantina secara paksa.
"Saya ibu Chen Qiushi. Tolong, warganet, terutama yang di Wuhan, tolong bantu saya dan temukan Chen Qiushi dan cari tahu apa yang terjadi padanya," katanya dalam sebuah video yang diposting di halaman Twitter, Chen.
Hilangnya Chen terjadi saat warga marah atas meninggalnya dokter Li Wenliang, seorang dokter spesialis mata berusia 34 tahun, yang dihukum oleh pihak berwenang karena berusaha memperingatkan rekan-rekan dan teman-teman tentang virus baru. Li meninggal pada Kamis, hari yang sama menghilangnya Chen.
Chen, yang memiliki lebih dari 200.000 pengikut di Twitter dan lebih dari 400.000 pelanggan di Youtube, rutin mengunggah video situasi terbaru dari Wuhan.
Dalam videonya, ia mengunjungi rumah sakit dan berbicara dengan pasien dan dokter. Seperti Li, ia dinilai sebagai warga negara biasa yang berusaha membantu orang lain.
Para pengguna internet yang mendukung Chen menuduh pemerintah berusaha memberangus warga yang berusaha memberi tahu masyarakat tentang kondisi sebenarnya di Wuhan. Banyak komentar soal Chen yang telah dihapus dari Weibo, media sosial populer di China.
"Chen Qiushi tidak bisa menjadi Li Wenliang yang lain! [Pemerintah] China harus membiarkan orang berbicara,” tulis seorang pengguna internet di Weibo.
In one of citizen journalist Chen Qiushi's final videos before he was detained, he visited a makeshift 'hospital' that was in the process of being converted from an exhibition hall. pic.twitter.com/1T4fjKL1cV
— Shanghaiist.com (@shanghaiist) February 9, 2020
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: