"Untuk bawang putih, Solo raya itu umumnya konsumen, tidak ada produsen. Stok bawang putih sebenarnya masih cukup, namun kenaikan harga saat ini karena adanya berita hoaks, yaitu virus corona," katanya.
Kemudian terkait cabai, Purnomo menyebutkan produksi petani sebenarnya masih cukup, sehingga kenaikan harga saat ini disebabkan karena rantai pasok dari petani ke pengepul lalu ke pasar yang cukup panjang.
"Jadi, untuk antisipasi gejolak harga, kami usulkan agar di Kota Surakarta dibangun Dolog sebagai penampung hasil panen petani. Ke depan stok dan harga aman, petani, konsumen dan pegadang sama-sama diuntungkan," tuturnya.
Baca Juga: Kunjungi Petani Karanganyar, Mentan SYL Serahkan KUR untuk Teknologi 4.0
Di tempat yang sama, Kepala Badan Ketahan Pangan, Agung Hendriadi menuturkan Kementan konsisten melakukan stabilisasi harga pangan. Sejak 30 Januari sampai sekarang, Kementan telah menggelar Operasi Pasar di DKI Jakarta, Sumatera Barat dan kali ini di Solo.
"Bawang putih Operasi Pasar kali ini 12 ton bisa penuhi pasar hingga lima hari. Cabai rawit merah dan cabai besar 10 ton. Operasi Pasar ini sebenarnya tidak hanya mencukupi kebutuhan di Solo, tapi juga sampai ke Yogyakarta. Yang diinginkan dari Operasi Pasar ini adalah harga terus menurun hingga stabil," sebutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti