Rusia Murka, Turki Ancam Gelar Operasi Militer di Idlib Suriah
Turki mengancam akan menggelar operasi militer di Idlib, Suriah. Ancaman itu membuat Rusia marah dan menyebutnya sebagai "skenario terburuk" jika operasi tersebut untuk memerangi pasukan pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Rabu bahwa Ankara siap untuk meluncurkan serangan militer ke Idlib untuk memaksa tentara Suriah keluar dari wilayah tersebut. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan reaksi Moskow akan tergantung pada apa tujuan operasi militer Ankara di Idlib.
"Jika itu akan menjadi operasi melawan pasukan teroris di Idlib, itu pasti akan berada dalam semangat perjanjian Rusia dengan Turki," kata Peskov.
Baca Juga: PBB: Situasi di Idlib Suriah Mengerikan
"Tetapi jika ini adalah tentang operasi melawan angkatan bersenjata Suriah yang sah, itu tentu akan menjadi skenario terburuk," lanjut juru bicara Presiden Vladimir Putin tersebut, seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (20/2/2020).
Rusia dan Turki menyepakati proses deeskalasi di Idlib, benteng terakhir pasukan anti-pemerintah di Suriah. Di bawah apa yang disebut sebagai "Perjanjian Sochi", Turki seharusnya menggunakan kekuatannya terhadap kelompok-kelompok bersenjata untuk menghentikan serangan dari dalam provinsi Idlib.
Namun, menurut Ankara, opsi operasi militer di Idlib akan diambil sebagai alternatif atas serangan militer besar-besaran oleh rezim Damaskus. Serangan besar-besaran rezim Suriah itu dikhawatirkan akan menyebabkan eksodus besar pengungsi dari Suriah ke Turki.
"Pada kenyataannya ini tidak terjadi," kata Peskov menepis dalih Ankara untuk ancaman operasi militer di Idlib.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti